Rapunzel Syndrome, Kondisi saat Rambut 'Tertimbun' di Perut

CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2021 08:51 WIB
Rapunzel syndrome merupakan kondisi langka saat timbunan rambut membentuk massa di dalam perut. Kondisi ini umum terjadi pada remaja perempuan.
Ilustrasi. Rapunzel syndrome merupakan kondisi langka saat timbunan rambut membentuk massa di dalam perut. (Thinkstock/Piotr Marcinski)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang remaja perempuan berusia 17 tahun asal Inggris didiagnosis mengidap Rapunzel syndrome. Nama terakhir merupakan kondisi langka yang umumnya terjadi pada remaja perempuan.

Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan dalam BMJ Case Report, remaja tersebut sebelumnya mengeluhkan rasa mual, memar pada wajah dan kulit kepala, dan merasa ada yang aneh pada perut bagian atas.

Dokter yang menangani melihat adanya pembengkakan di perut bagian atas pasien. Sebelumnya, pasien juga sempat mengeluhkan rasa sakit perut bagian atas yang hilang timbul selama beberapa bulan ke belakang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip New York Post, hasil CT scan memperlihatkan adanya massa besar di dalam perut. Massa besar itu merupakan trikobezoar yang terbentuk dari rambut atau berupa kumpulan helai rambut yang tertimbun dan menjadi padat.

Kondisi adanya trikobezoar dalam perut itu-lah yang membuat pasien didiagnosis mengalami Rapunzel syndrome. Dokter pun kemudian melakukan operasi pengangkatan trikobezoar pada pasien tersebut.

Sindrom Rapunzel sendiri merupakan kondisi saat rambut yang tertelan membentuk massa berupa bola rambut raksasa yang tidak biasa, yang disebut trikobezoar. Mengutip NCBI, kondisi ini umumnya terjadi pada pasien dengan riwayat kelainan mental trikotilomania dan trikofagia.

Trikotilomania sendiri ditandai dengan keinginan yang besar dan terus menerus untuk mencabut rambut. Sementara trikofagia ditandai dengan kebiasaan memakan rambut secara kompulsif.

Mengutip Live Science, kedua kondisi tersebut terbilang langka. Diperkirakan 10-30 persen kasus trikotilomania disertai dengan trikofagia.

Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Pancreas mencatat, dari mereka yang menderita kedua kelainan tersebut, hanya 1 persen di antaranya yang 'menimbun' bola rambut di saluran cerna, sebagaimana yang terjadi pada remaja Inggris tersebut.

Kasus sindrom ini sebagian besar didiagnosis pada kelompok usia 13-20 tahun dan lebih sering terjadi pada perempuan. Sindrom ini dinamai sesuai karakter utama dongeng Brothers Grimm tentang gadis bernama Rapunzel yang memiliki rambut yang sangat panjang.

Gejala utama yang umumnya muncul di antaranya muntah dan rasa nyeri pada perut bagian atas.

Mengonsumsi banyak rambut dapat menyebabkan masalah di saluran cerna, mulai dari infeksi, penyumbatan usus, hingga kematian.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER