Jika ketidaknyamanan memburuk saat Anda menarik napas dalam atau berbaring miring ke kiri, maka kondisi tersebut mengarah ke perikarditis, miokarditis, kardiomiopati, dan kondisi jantung lainnya.
Perikarditis merupakan iritasi atau peradangan pada lapisan tipis berbentung kantung yang melapisi jantung. Sementara miokarditis merupakan kondisi peradangan pada otot jantung.
Selain itu, kardiomiopati merupakan kelainan pada otot jantung yang membuat jantung kesulitan mengedarkan darah ke tubuh dan dapat menyebabkan gagal jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyeri dada juga bisa disebabkan oleh kerusakan atau peradangan pada otot, sendi, tulang, atau jaringan ikat. Sakit saat dada ditekan, ujar ahli terapi kardiovaskular, Ethel Frese, mengindikasikan adanya otot yang tegang atau robek, patah tulang rusuk, atau costochondrotis (radang tulang rawan).
"Jika tulang rusuk retak, maka saat didorong, itu akan menimbulkan rasa sakit," ujar Frese.
Lihat juga:7 Cara Mencegah Nyeri Leher saat Bekerja |
Masalah paru-paru dapat menyebabkan tekanan atau nyeri pada dada. Tanda ini biasanya terkait dengan sistem pernapasan.
Ketidaknyamanan yang memburuk saat menarik napas dalam mungkin mengarah pada peradangan di lapisan paru-paru atau radang selaput dada.
"Anda juga mungkin merasakan sakit di bahu saat menarik napas dalam," kata Frese.
Masalah sistem pencernaan dapat menyebabkan nyeri dada yang biasanya terasa seperti sensasi terbakar atau sesak. Biasanya, kondisi ini dilatarbelakangi oleh masalah GERD dan penyakit tukak lambung.
Nyeri dada bisa menjadi gejala dari gangguan kecemasan, khususnya serangan panik. Pada serangan panik, nyeri dada umumnya disertai dengan kesulitan bernapas, detak jantung tak teratur, dan berkeringat.
Banyak orang yang mengalami serangan panik kerap menganggap dirinya terkena serangan jantung karena gejala yang hampir serupa.
Untuk mengatasinya, lakukan teknik pernapasan dalam saat serangan panik muncul.
(asr)