Haid tak jarang membuat mood jungkir balik, tubuh pegal-pegal bahkan kram tak tertahankan. Tidak hanya itu, haid pun menimbulkan perubahan pada kulit.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, Nessya Dwi Setyorini, berkata fluktuasi hormon membuat kulit cenderung mudah berjerawat dan kering.
"Perubahan hormon dimulai pada masa pubertas kemudian saat mulai menstruasi. Ada tiga hormon yang mempengaruhi kulit, estrogen, progesteron dan testosteron," kata Nessya dalam acara virtual pada Jumat (19/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena kulit mengalami perubahan terkait hormon, Nessya memberikan beberapa catatan yang musti diperhatikan perempuan dalam merawat kulit.
Saat haid, produksi hormon testosteron meningkat. Hormon satu ini bertugas untuk mengatur kelenjar minyak. Akibatnya, kulit cenderung lebih berminyak sehingga bisa memicu jerawat.
Nessya berkata salah satu upaya untuk memerangi produksi minyak berlebih adalah dengan menggunakan skincare dengan kandungan retinol.
"Retinol akan membantu menekan produksi minyak sekaligus membantu skin turn over atau regenerasi kulit," imbuhnya.
Di pasaran, kini banyak tersedia retinol dalam bentuk serum, pelembap maupun toner. Sebaiknya gunakan pada area kecil di leher atau lengan bagian dalam.
Jika tidak ada reaksi alergi, skincare aman digunakan di wajah. Sebaiknya retinol digunakan saat malam hari untuk membantu regenerasi kulit dan mengurangi risiko paparan sinar ultraviolet.
Jika disadari, jerawat kerap timbul saat haid terutama di area dagu. Jerawat di area dagu menandakan jerawat akibat fluktuasi hormon.
Nessya menganjurkan penggunaan salicylic acid atau asam salisilat untuk membantu mengatasi jerawat.
Salicylic acid biasanya tersedia dalam bentuk serum maupun toner. Selalu dampingi dengan pelembap sebab penggunaan salicylic acid cenderung membuat kulit kering.
Pada minggu pertama dan kedua haid, biasanya kulit akan cenderung kering. Hati-hati memilih sabun muka sebab sabun muka yang terlalu 'keras' akan mengikis kelembapan alami kulit.
"Pakai sabun muka diperhatikan, jangan sabun yang kasar dan mengikis lemak kulit. Pilih sabun yang lembut dan mengandung pelembap," kata Nessya.
Dalam kondisi kulit apapun termasuk saat berminyak, selalu gunakan pelembap. Pelembap akan berfungsi mengunci kelembapan kulit alami maupun kelembapan dari skincare yang digunakan sebelumnya. Ini juga akan menghindari risiko penguapan air atau transepidermal water loss (TEWL).
TEWL adalah penilaian terhadap jumlah air yang menguap dari kulit. Semakin tinggi TEWL penguapan semakin besar, kemungkinan terdapat kerusakan pada barier kulit atau produksi keringat.
Sebenarnya saran ini tidak hanya ditujukan saat sedang haid. Namun saat haid, perempuan memerlukan lebih banyak cairan untuk mengganti cairan dari darah yang keluar.
Kecukupan cairan pun akan membantu kulit tetap sehat dan regenerasi berjalan semestinya.