Kendati demikian, terdapat sejumlah bahaya yang dapat muncul jika tubuh tidak cukup atau bahkan sama sekali tidak mengonsumsi karbohidrat, baik dari nasi maupun sumber karbohidrat lain.
"Diet tanpa nasi harusnya aman bila peran nasi bisa digantikan oleh sumber karbohidrat lain," kata Profesor ahli gizi FKUI Saptawati Bardosono kepada CNNIndonesia.com, Januari silam.
Berikut bahaya diet tanpa nasi atau karbohidrat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahap awal tubuh bakal mengalami kelelahan karena tak ada sumber tenaga yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya tubuh lemas dan tak sanggup melakukan aktivitas.
Dikutip dari SF Gate, ketosis terjadi saat tubuh kehabisan karbohidrat dan memecah lemak sebagai energi. Gejala ketosis meliputi sakit kepala, mual, sulit berkonsentrasi, dan mengalami bau mulut.
Saat tubuh tidak mengonsumsi karbohidrat, tubuh akan kehilangan berat badan. Namun, kehilangan berat badan ini bukanlah hal yang baik karena tubuh terus-terus merasa lelah.
Organ di dalam tubuh juga tak bisa bekerja maksimal karena kurang pasokan energi. Dalam jangka waktu yang lama berisiko menyebabkan kerusakan organ.
Karbohidrat diolah menjadi gula oleh tubuh sebagai sumber tenaga. Profesor ahli gizi FKUI Saptawati Bardosono menjelaskan karbohidrat yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan kadar gula darah menurun.
Kadar gula darah yang rendah dapat menyebabkan seseorang menjadi koma.
"Biasanya koma karena diet yang ketat dikaitkan dengan kadar gula darah yang turun drastis sehingga sangat rendah dan mengakibatkan koma tersebut," kata Saptawati.
Oleh karena itu hindari diet tanpa nasi atau sumber karbohidrat lainnya. Sebaiknya jalani diet dengan tetap memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi. Tambahkan pula dengan olahraga agar diet semakin maksimal.
(ptj/agn)