Setiap tahun baru Saka, umat Hindu seluruh dunia melaksanakan tradisi Nyepi. Tahun baru Saka 1943 pada tahun ini jatuh pada Minggu (14/3).
Dalam tradisi tersebut, umat Hindu harus menjalani sejumlah ritual atau cara masyarakat merayakan Nyepi, baik sebelum hari raya hingga sesudah hari raya.
Persiapan upacara Nyepi sangat digemari para wisatawan, dan tak jarang pengusaha pariwisata memanfaatkan momen tersebut untuk menarik pengunjung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun demikian pada hari raya Nyepi, kegiatan atau aktivitas harian dihentikan sementara selama 24 jam kecuali pelayanan masyarakat yang bersifat vital seperti rumah sakit.
Sebelum membahas lebih jauh cara masyarakat merayakan Nyepi, ada baiknya mengenal singkat sejarah hari raya Nyepi bisa terjadi.
Dahulu kala di negara India terjadi peperangan antar suku, hingga akhirnya dinasti Kushana berkuasa dan mampu membawa perdamaian pada suku-suku yang tinggal di sana.
Di bawah kepemimpinan raja Kanishka tercipta lah sistem kalender Saka (Caka) sebagai kalender kerajaan pada 78 M. Perayaan Nyepi lantas tak hanya dimaknai sebagai peringatan tahun baru melainkan juga perayaan akan perdamaian.
![]() |
Nyepi mengandung arti sepi, sunyi, atau senyap. Umat Hindu merayakan hari raya Nyepi setiap pergantian tahun Saka. Nyepi memiliki filosofi tersendiri yang tertulis dalam kitab suci Weda yang dikenal dengan istilah 'Catur Bratha Penyepian'.
Tahapan dari filosofi tersebut adalah sebagai berikut:
Terdapat empat tahapan ritual upacara Nyepi. Tahapan tersebut dimulai sebelum dan saat hari raya berlangsung. Berikut empat tahapan ritual upacara Nyepi:
Upacara Melasti dilakukan dua hari sebelum hari raya Nyepi. Umat Hindu di Indonesia beramai-ramai pergi menuju laut, danau, atau sumber mata air yang disucikan untuk melaksanakan sembahyang.
Upacara Melasti atau yang disebut juga melis atau mekiyis bertujuan untuk menyucikan diri dengan melebur segala macam kekotoran pikiran, perkataan dan perbuatan.
![]() |
Peleburan kekotoran diri dan pikiran tersebut yang dihanyutkan bersamaan dengan air sebagai lambang penyucian diri. Air suci untuk pembersihan diri tersebut dikenal sebagai Angemet Tirta Amerta.
Tidak hanya manusia, dalam upacara Melasti juga terdapat pembersihan dan penyucian benda sakral yang nantinya benda sakral tersebut diarak untuk menyucikan desa pemilik benda sakral tersebut.
Satu hari sebelum hari raya, umat Hindu melaksanakan ritual upacara Tawur Kesanga atau dikenal juga dengan Mecaru. Upacara Tawur Kesangan ditandai dengan pawai festival ogoh-ogoh yang diarak di setiap desa.
Ogoh-ogoh merupakan manifestasi simbolis dari Bhuta Kala dan Bhur Loka yang menggambarkan sifat buruk dan jahat manusia, karenanya bentuk ogoh-ogoh selalu menyeramkan. Sebelum dibakar ogoh-ogoh diarak hingga menjelang matahari terbit.
Hari Raya Nyepi dilakukan selama 24 jam dengan dimulai pada pukul 6 pagi sampai 6 pagi keesokan harinya. Dalam tata cara masyarakat merayakan Nyepi, ada empat pantangan yang wajib dijalani umat Hindu, empat pantangan tersebut adalah:
![]() |
Ngembak Geni dirayakan satu hari setelah Hari Raya Nyepi sebagai tanda berakhirnya Nyepi. Umumnya umat Hindu merayakannya dengan melakukan kunjungan ke rumah saudara, kerabat, dan tetangga untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan segala kesalahan yang terjadi sebelumnya.
Demikian tata cara masyarakat merayakan Nyepi, sejatinya Nyepi merupakan sebuah momen refleksi diri dan meditasi untuk diri sendiri, orang lain, dan alam.