Mengenal Bakuchiol, Bahan Skincare Baru Alternatif Retinol
Pencarian formula terbaik untuk mencegah penuaan dini tak pernah berhenti. Sejak pertengahan 2020, bakuchiol muncul ke permukaan dalam bentuk produk perawatan kulit.
Bahan satu ini disebut-sebut sebagai alternatif retinol. Tahun ini, bakuchiol masih memperoleh 'sorotan' berkat label-label produk kecantikan yang memanfaatkannya jadi bahan aktif produk mereka.
Apa itu bakuchiol?
"Bakuchiol adalah ekstrak dari biji tanaman Psoralea corylifolia. Ekstrak ini dikatakan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi," jelas ahli kulit dan kelamin SkinCure Clinic, dr Jonathan R. Subekti, pada CNNIndonesia.com, Rabu (17/3). Psoralea corylifolia sendiri telah digunakan bertahun-tahun sebagai bahan pengobatan alami di China dan India.
Belakang, bakuchiol terus menunjukkan popularitasnya berkat julukannya sebagai alternatif retinol. Produk dengan kandungan bakuchiol diklaim dapat menangani masalah penuaan dini.
Hal ini pun didukung beberapa riset yang makin menguatkan posisi bakuchiol sebagai alternatif retinol. Mengutip Byrdie, studi pada 2019 menemukan tak adanya perbedaan antara retinol dan bakuchiol dalam mengatasi kerutan dan hiperpigmentasi.
Tak hanya itu, berdasarkan studi yang diterbitkan di British Journal of Dermatology, bakuchiol tak hanya sama efektifnya dengan retinol dalam menargetkan tanda-tanda penuaan, tetapi juga tidak terlalu iritatif seperti retinol.
Kendati sejumlah bukti telah ditemukan, Jonathan mengatakan bahwa hingga saat ini retinol masih menjadi 'bintang' bahan aktif yang ampuh untuk memperbaiki kulit.
"Bakuchiol secara struktur kimia sangat berbeda dari retinol. Walaupun ada penelitian yang menemukan kesamaan efek baik dari bakuchiol dan retinol pada kulit, bukan berarti mereka dapat disamakan," kata Jonathan.
Apa perbedaan bakuchiol dan retinol?
Selain secara struktur kimia, retinol dan bakuchiol memiliki sejumlah perbedaan seperti berikut.
Penggunaan
Jonathan menjelaskan, retinol hanya dapat digunakan pada malam hari. Sedangkan bakuchiol bisa digunakan baik pagi maupun malam hari.
Retinol membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar matahari sehingga tidak disarankan masuk dalam rutinitas skincare pagi.
Reaksi
Aplikasi retinol pada sebagian orang bisa mengakibatkan kemerahan hingga pengelupasan kulit. Bakuchiol yang terlihat lebih 'ramah' pun dilaporkan dapat menimbulkan efek 'stinging' atau pedih pada orang dengan kulit sensitif.
Keamanan
Retinol tidak disarankan digunakan pada ibu hamil dan menyusui. Sedangkan bakuchiol, lanjut Jonathan, belum ada penelitian yang memastikan keamanan penggunaan pada ibu hamil atau menyusui.
Efektivitas
Retinol sudah mengantongi banyak bukti penelitian dalam membantu menghilangkan bekas luka, jerawat, kerutan halus, juga tanda penuaan kulit lainnya.
"Bakuchiol merupakan bahan yang relatif baru bila dibandingkan dengan retinol sehingga penelitian yang membuktikan efektivitasnya masih terbatas," imbuhnya.
Apa yang perlu diperhatikan saat mencoba bakuchiol?
Meski riset masih terbatas, tetapi bakuchiol tampak menjanjikan untuk perawatan kulit.
Jonathan pun memberikan beberapa catatan jika Anda ingin memasukkan produk dengan kandungan bakuchiol ke dalam rutinitas perawatan kulit.
"Pastikan produk yang digunakan hanya mengandung bakuchiol dan tidak ada campuran ekstrak lainnya," ujar Jonathan.
Hindari pula mencoba beberapa produk dalam waktu yang berdekatan. Setop penggunaan bila muncul keluhan seperti gatal atau kemerahan.
Apa saja bahan aktif lain untuk mendukung kulit tetap muda dan segar?
Selain bakuchiol dan retinol, ada beberapa pilihan bahan aktif yang bisa dipertimbangkan demi memiliki kulit yang muda dan segar.
Jonathan mencontohkan misalnya saja vitamin C, alpha hydroxy acids (AHA), beta hydroxy acids (BHA), dan hyaluronic acid.
Penting untuk menyesuaikan pemilihan bahan aktif dengan tipe kulit.
(els/asr)