Lampu kuning sudah menyala, tentu saja diperlukan berbagai persiapan sebelum lampu hijau dinyalakan.
Menurut Menteri, perhatian utama sebelum menjalankan Travel Bubble atau Safe Travel Corridor adalah upaya menempatkan agar pelaku perjalanan nyaman dan aman sedari meninggalkan Singapura hingga kembali ke Singapura.
Jangan sampai perjalanan ke Indonesia berisiko penularan virus Corona. Tidak hanya bagi pelaku perjalanan, namun juga warga setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain traveler, masyarakat juga kami perhatikan," kata dia.
Langkah persiapan pertama adalah pemberian imunisasi COVID-19 kepada pelaku usaha dan masyarakat di lingkungan setempat.
Maka Kemenparekraf menargetkan 30.000 pelaku pariwisata menerima vaksin COVID-19 sebelum April 2021 berakhir.
Dengan begitu, diharapkan pada 21 April, seluruhnya sudah menerima dua dosis.
"Kalau 30 ribu orang, 1.000 orang dalam sehari, maka dalam 30 hari selesai," kata dia.
Namun, meski sudah divaksin, ia mengingatkan protokol kesehatan mengenakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan terus dilaksanakan dengan disiplin, begitu juga 3T (trace, test, treat) diperluas.
Selanjutnya, destinasi wisata harus menerapkan standar kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlangsungan lingkungan (cleanliness, health, safety and environmental sustainability/CHSE).
Kemenparekraf akan menurunkan tim untuk sertifikasi CHSE, memastikan destinasi wisata yang ditunjuk, menerapkan kebijakan itu dengan baik.
Dari sisi regulasi, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Kemenhukham terkait adanya aturan yang masih membatasi lalu lintas perbatasan.
Persiapan pelaksanaan pembukaan perbatasan tidak hanya di dalam negeri, karena harus ada kesepakatan antarnegara dalam menerapkannya.
Seperti yang diungkapkan Sandiaga Uno, Kartini "zaman now" Menlu Restnomarsudi terus berupaya melakukan pendekatan-pendekatan dengan Singapura
Staf Ahli Menteri Menteri Bidang Sosial Budaya Kementerian Luar Negeri Siti Nugraha Mauludiah menyatakan pembukaan perbatasan bisa dilakukan, dengan catatan apabila jumlah penularan COVID-19 sudah melandai, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, angka penularan COVID-19 di sejumlah banyak negara di dunia sudah menunjukkan penurunan.
Selain angka penularan COVID-19, ia menyatakan ada harapan baru, yaitu dilaksanakannya vaksinasi di beberapa negara, termasuk Singapura.
Bahkan, menurut dia, Pemerintah Singapura sudah melaksanakan vaksinasi COVID-19. Bahkan persentase warga yang sudah divaksinasi relatif besar.
"Di Singapura sudah di atas 10 persen," kata dia.
Yang perlu diperhatikan, adalah kebijakan karantina 14 hari bagi pelaku perjalanan, setibanya di Singapura.
"Akan kami bicarakan dengan Singapura," katanya optimistis.
(antara/ard)