Persik yang segar dan halus menjadi efek dari terlalu banyaknya residu pestisida. Jika ragu, Anda bisa mencoba membeli persik organik. Tapi, jika tidak, jangan lupa untuk membersihkannya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Sama seperti yang lainnya, banyak apel jenis apa pun mengandung residu pestisida.
Untuk menghindari paparan pestisida, Anda disarankan mengonsumsi apel organik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggur juga termasuk di antara sekumpulan tanaman yang paling mungkin mendapatkan paparan pestisida. Pertimbangkan membeli anggur organik untuk menghindari paparan bahan kimia yang berpotensi merusak tubuh.
Lihat juga:7 Aturan Praktis Pola Makan Lebih Sehat |
Ceri sering terkontaminasi oleh pestisida yang disebut klorpirifos.
Pestisida satu ini kerap digunakan sebagai alternatif pengganti DDT. DDT sendiri telah dilarang oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS karena dikhawatirkan memicu bahaya bagi manusia dan lingkungan.
Buah peach yang manis dan berbulu halus ini kerap mengandung residu pestisida. Coba-lah membeli buah peach organik jika memungkinkan.
Buah pir juga sangat mungkin mengandung pestisida. Cuci bersih pir sebelum dikonsumsi atau konsumsi buah pir yang ditanam secara organik.
Paprika dan cabai baru masuk ke dalam daftar baru-baru ini. USDA menemukan 115 jenis pestisida berbeda pada tanaman jenis ini.
Seledri menjadi salah satu sayuran dengan kalori rendah. Sayangnya, sayuran satu ini membawa residu pestisida di dalamnya.
Sebaiknya, bersihkan batangnya dengan baik sebelum menyajikan seledri dalam hidangan.
Tomat mengandung banyak nutrisi, termasuk vitamin C yang dibutuhkan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, sayangnya tomat termasuk ke dalam salah satu sayuran yang kerap terpapar pestisida.
Pastikan mencuci bersih tomat di bawah air mengalir setidaknya 10 detik sebelum memakannya. Lakukan hal yang sama pada tomat organik.
(mel/asr)