Marchant-Haycox mengatakan orang cenderung merendahkan nada bicara saat mengobrol dengan orang yang mereka sukai. Cara ini digunakan karena dianggap terdengar lebih menarik.
Di sisi lain, studi pada 2014 menemukan orang berbicara dengan variasi kekuatan, suara maupun nada bicara saat mengobrol dengan orang yang menarik perhatian.
Seperti dilansir Bustle, variasi ini dilakukan karena secara tidak sadar orang ingin menonjol dan menarik calon pasangan potensial. Sebaiknya Anda kenali perubahan kecil ini saat berkencan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dia tidak sering berkedip, ini bisa jadi salah satu tanda ada ketertarikan untuk lebih dari sekadar teman. Tiffany Toombs, life coach sekaligus ahli bahasa tubuh, mengatakan ketika kita ingin melihat lebih si dia lebih lama, tanpa sadar kita menyesuaikan waktu berkedip.
Saat berkedip pun mungkin Anda bakal merasa ia sudah lama tidak membasahi matanya karena kecepatan kedipan Anda dan dia selaras.
"Ketertarikan termasuk semacam ketegangan yang mungkin kita sebut sebagai 'good stress'. Stres akibat sesuatu yang baik atau buruk, tubuh punya respons serupa," jelas Maryann Karinch, ahli bahasa tubuh.
Anda mungkin akan menyadari bahwa dia tampak canggung, grogi misalnya saat dia menyentuh telinga, menggosokkan jari atau menggosok salah satu sisi leher. Gestur ini bertujuan untuk menenangkan diri yang tegang atau grogi.
Reaksi lain yang menunjukkan derajat kenyamanan seseorang dengan Anda adalah keinginan untuk terhubung. Ini pun ditunjukkan lewat open body language atau bahasa tubuh yang terbuka.
Contohnya, lanjut Karinch, dia akan membiarkan tubuh bagian depan 'tanpa perlindungan' tangan atau memegang ponsel atau gelas. Bahasa tubuhnya seperti mengundang dan ini menunjukkan kepercayaan.
Saat mengobrol, dia lebih memilih mencondongkan tubuh ke arah Anda daripada memalingkan tubuh atau menyilangkan tangan di dada.
(els/agn)