Ada banyak kabar burung soal Hotel Niagara, tapi tak banyak catatan resmi untuk berbicara mengenai sejarahnya.
Hotel Niagara berada di Lawang, Kabupaten Malang. Bangunan lima lantai ini dibangun oleh pengusaha lokal Liem Sian Joe dan dirancang oleh arsitek asal Brasil, Fritz Joseph Pinedo pada sekitar 1900-an
Setelah dikerjakan selama 15 tahun, bangunan ini lalu dijadikan rumah peristirahatan keluarga demi menikmati panorama Lawang yang sejuk dan asri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menjulang setinggi 35 meter, bangunan ini langsung mendapat sebutan sebagai gedung tertinggi di Indonesia dan Asia pada masa itu.
Tapi keluarga pemilik lalu pindah ke Belanda. Hingga akhirnya bangunan tak terurus dan dijual oleh ahli waris ke pengusaha asal Surabaya, Ong Kie Tjai.
Ia lalu membuka Hotel Niagara, dan kini properti tersebut masuk dalam jaringan hotel murah RedDoorz dengan nama RedDoorz @ Lawang.
Karena kuno dan sepi, kisah horor pun lebih populer dari kisah sejarahnya.
Bahkan tak sedikit media yang memberitakan soal hantu-hantu di Hotel Niagara, mulai dari ketukan di tengah malam, arwah gadis yang gantung diri, penunggu lantai empat, hantu tiga noni Belanda, tangisan bayi, sampai keberadaan kamar khusus penunggu dan makam bawah tanah.
Aplikasi pemesanan masih banyak yang memajang hotel ini. Tarifnya juga murah meriah. Ketika membaca kolom ulasan, salah satu tamunya ada yang menulis: "kamar bagus, bangunan antik, tapi jangan tidur sendirian ya..."
(ard)