Jakarta, CNN Indonesia --
Sinovac telah menyerahkan laporan ke regulator China yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan mereka aman untuk anak usia 3 hingga 17 tahun.
Direktur medis Sinovac, Gang Zeng, memastikan klaim ini setelah perusahaannya melakukan uji tahap awal dan menengah yang melibatkan 550 peserta untuk mengetahui respons kekebalan tubuh setelah divaksin.
Berdasarkan uji coba itu, penerima vaksin yang berusia 3 tahun dan 6 tahun mengalami demam tinggi sebagai respons terhadap vaksin. Menurut Zeng, subjek uji coba lainnya hanya mengalami gejala ringan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, sejauh ini belum ada rekomendasi pemberian vaksin Covid-19 kepada anak-anak dan remaja, termasuk di Indonesia. Hingga kini, anjuran Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) terkait vaksin Covid-19 baru untuk usia 18-59 tahun.
Namun, tidak ada salahnya menyiapkan diri anak dari sekarang supaya siap menerima vaksin sekaligus tetap menjaga kesehatannya di masa pandemi Covid-19
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dokter Daeng M. Faqih mengatakan, selagi menunggu kepastian izin penggunaan vaksin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), para orangtua bisa memastikan gizi seimbang bagi si kecil diterima dan terserap tubuh dengan optimal.
Daeng menambahkan bahwa memperhatikan gizi seimbang sangat diperlukan menjelang vaksinasi untuk membantu membentuk antibodi dalam sistem kekebalan dalam tubuh.
Vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh akan merespon pembentukan antibodi Covid-19. Energi yang dimiliki tubuh juga akan fokus pada pembentukan antibodi Covid-19. Sehingga tanpa nutrisi yang cukup, maka tubuh akan kekurangan energi dan antibodi tak akan terbentuk optimal.
"Memang kita masih menunggu vaksin Covid-19 ini diberikan pada anak, tapi selama menunggu bisa dilakukan persiapan pada anak, supaya gizinya terpenuhi untuk membentuk antibodi yang optimal," kata Daeng dalam Webinar Peduli Gizi Anak di Masa Pandemi Covid-19, Kamis (25/3).
Simak beberapa asupan nutrisi yang diperlukan anak berdasarkan anjuran dokter di halaman berikut.
Berikut beberapa asupan nutrisi yang diperlukan anak berdasarkan anjuran dokter.
1. Konsumsi nutrisi makro
Nutrisi makro atau mikronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Ketiga nutrisi ini diperlukan tubuh untuk membentuk energi yang diperlukan dalam pembuatan antibodi.
Namun, perhatikan konsumsi karbohidrat dan lemak pada anak. Keduanya harus diberikan sesuai dengan kebutuhan kalori anak untuk mencegah obesitas atau kelebihan berat badan. Anak yang aktivitasnya sedikit tidak perlu mengkonsumsi karbohidrat dan lemak dengan jumlah banyak.
2. Protein
Protein diperlukan untuk pembentukan tulang, otot, dan membangun sel-sel jaringan tubuh.
Head of Medical Kalbe, Dokter Muliaman Mansyur mengatakan, protein sangat diperlukan tubuh terutama pada saat pandemi karena berperan penting dalam pembentukan jaringan setiap sel, terutama sel darah putih untuk kekebalan.
Protein bisa didapat dan konsumsi dari susu, telur, ikan, dan daging.
"Kita perhatikan juga kalau anak itu banyak beraktivitas, maka kebutuhan proteinnya akan tinggi," ujarnya.
3. Vitamin dan Mineral
Vitamin dan mineral termasuk dalam zat gizi mikro (micronutrient) yang hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, namun sangat dibutuhkan. Kekurangan zat gizi mikro bisa berakibat pada keterlambatan pembentukan hormon, dan menghambat pembentukan sistem imun.
Untuk itu, zat gizi mikro seperti vitamin C, A, D3, E, penting terserap baik oleh anak. Selain itu, mineral, dan zat besi juga harus terserap optimal.
"Micronutrient ini mempengaruhi fungsi tubuh, vitamin yang mempengaruhi daya tahan tubuh seperti Vitamin C, A, D3, dan E itu meski dalam jumlah kecil, tapi sangat dibutuhkan, juga mineral dan zat besi yang vital membawa oksigen dalam darah," kata Daeng.
4. Serat
Serat biasanya didapatkan dari konsumsi sayuran dan buah. Meski serat sebenarnya tidak menghasilkan energi, namun serat dibutuhkan agar menjaga sistem pencernaan yang sehat.
Pencernaan yang sehat akan membantu penyerapan gizi secara optimal. Sehingga konsumsi serat juga penting agar makanan yang dikonsumsi bisa terserap gizinya secara penuh oleh tubuh.
"Intinya adalah anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang, supaya tetap sehat, sambil menunggu vaksinasi Covid-19 pada anak," tutur Daeng.