Thailand Buka Pintu bagi Turis yang Sudah Divaksin

Pihak berwenang Thailand pada hari Jumat (26/3) mengumumkan bahwa wisatawan mancanegara yang sudah vaksin Covid-19 diizinkan melakukan perjalanan ke pulau liburan terbesarnya tanpa menjalani karantina, sekaligus mengumumkan pesanan baru untuk 5 juta lebih dosis vaksin AstraZeneca.

Dengan jumlah turis dari luar negeru yang anjlok setahun terakhir ini, Thailand yang bergantung pada pariwisata berlomba untuk mendapatkan vaksin bagi populasinya dan membuka kembali negara itu untuk orang asing dalam proyek percontohan paspor vaksin.

"Jika kita dapat menginokulasi 50 persen hingga 60 persen populasi, kita dapat membuka negara dengan aman dan memajukan ekonomi dan pariwisata," kata pejabat kesehatan senior Kiattiphum Wongraijit.

Upaya vaksinasi besar-besaran di Negara Gajah Putih diharapkan dimulai pada bulan Juni, dengan tujuan mengimunisasi separuh populasinya hingga akhir tahun.

Thailand akan menerima tambahan 5 juta dosis AstraZeneca, serta 5 juta lebih dosis yang diperoleh dari Sinovac Biotech, kata kementerian kesehatan pada hari Jumat.

Jumlah itu akan membuat pesanan vaksin secara keseluruhan menjadi 73 juta dosis.

Satuan tugas virus Corona pada hari Jumat memberikan lampu hijau ke Phuket, destinasi wisata utama, untuk menerima pengunjung yang telah divaksinasi mulai Juli tanpa membuat mereka dikarantina, setelah pulau itu menginokulasi 70 persen penduduknya.

Thailand hingga kini telah membuat persyaratan masuk yang ketat, termasuk karantina wajib, aturan yang telah menghancurkan pariwisata, tetapi sejauh ini membantu membatasi infeksi hingga hanya 28.577, dengan 92 kematian.

Mulai bulan depan, periode karantina hotel akan dikurangi setengahnya menjadi tujuh hari untuk pengunjung yang telah divaksinasi, untuk tujuan Phuket, Pattaya, Koh Samui, Chiang Mai, Phang Nga dan Krabi, kata Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn pada konferensi pers.

Pada kuartal keempat, pengabaian karantina diharapkan akan diterapkan di lima destinasi wisata lainnya, katanya.

Bank sentral memperkirakan akan melihat 3 juta turis asing tahun ini, dibandingkan dengan hampir 40 juta pada 2019 sebelum virus menyerang.