Menurut Hearing Loss Association of America (HLAA), kotoran telinga dalam keadaan basah dapat menandakan infeksi jamur.
"Tidak seperti infeksi bakteri yang menyakitkan dan dapat menyebabkan kemerahan, infeksi jamur seperti ini tidak menyebabkan rasa sakit. Namun kotoran telinga yang basah, tidak berbau atau berwarna membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk sembuh," kata Dr. Kortbus.
Dr. Kortbus memberikan beberapa rekomendasi pengobatan untuk infeksi telinga yang menyebabkan kotoran telinga basah:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Campurkan 50:50 alkohol isopropil dengan cuka putih suling.
- Miringkan kepala sehingga telinga menghadap langit dan tarik perlahan bagian telinga ke arah belakang kepala untuk membuka saluran.
- Menggunakan metode semprot atau tetes. Masukan campuran alkohol dan cuka ke dalam saluran telinga. Anda mungkin merasakan kuping yang terendam, itu menandakan bahwa obat sedang masuk ke tempat yang tepat.
- Setelah beberapa saat, arahkan telinga ke lantai. Hal ini dapat membantu membuka telinga.
Jika cara ini tidak membantu, maka Anda perlu perawatan medis.
Kotoran telinga berwarna merah menandakan bahwa ada pendarahan pada saluran telinga. Sementara kotoran telinga yang berwarna hitam bisa jadi hanya berupa serumen tua atau gumpalan darah tua.
Pendarahan pada telinga bisa tejadi apabila menempelkan kapas di telinga terlalu keras atau mengaruk kuping dengan kuku sehingga tidak sengaja mengikis saluran telinga.
Dalam kondisi ini tak perlu perawatan khusus, karena Dr. Kortbus mengatakan bahwa jenis lecet ini cenderung bisa sembuh sendiri.
Ada beberapa orang dari Asia Timur dan keturunan asli Amerika memiliki kotoran telinga dengan kondisi kering dan rapuh biasa terjadi. Namun terkadang kondisi kulit tertentu seperti keratitis, dermatitis, eksim dan psoriasis dapat menyebabkan kotoran telinga kering dan bersisik.
"Saluran telinga hanya memancarkan keratin, yang merupakan protein yang dibuat oleh kulit. Untuk kasus ini memerlukan operasi pengangkatan secara teratur jika menghalangi pendengaran," jelas Dr. Kortbus.
Jika Anda memiliki kotoran telinga yang berlebih bisa jadi karena faktor genetik. Biasanya kotoran telinga dapat keluar dari saluran secara alami, sementara itu kotoran telinga yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pendengaran, nyeri, pusing dan telinga berdenging..
Bisa saja membersihkan kotoran dengan cotton bud, namun ini hanya akan mendorong kotoran telinga jauh lebih dalam dan memperburuk keadaan. Dr. Kortbus menyarankan untuk menemui ahli THT yang dapat membersihkan telinga dengan air steril atau suling hangat.
(auz/agn)