Bayi yang baru lahir umumnya dibedong dengan kain. Bedong sebenarnya memiliki beberapa tujuan, salah satunya agar bayi merasa hangat dan nyaman. Selain itu, bedong juga disebut-sebut bertujuan untuk membuat kaki anak jadi lurus.
Namun dalam perkembangannya, membedong bayi juga disebut memberi efek buruk untuk bayi. Bedong dianggap bisa menghambat pertumbuhan anak sehingga tidak disarankan.
Dokter Spesialis Anak Meirdhania Andina mengatakan, ada banyak manfaat bedong pada bayi. Bayi baru lahir bahkan bisa langsung dibedong agar tetap hangat dan nyaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya bedong bayi sejak lahir boleh. Tapi ada rekomendasi American of Pediatric sebaiknya sampai usia 2 bulan, karena cenderung saat lebih dari 2 bulan itu dia lebih cerdas dan lebih aktif," kata Andina dalam Webinar Mothercare dan Love to Dream, Selasa (30/3).
Berikut mitos dan fakta seputar bedong yang sebaiknya Anda tahu.
Andina mengatakan, bedong tidak menghambat pertumbuhan bayi. Faktanya, pertumbuhan tinggi tubuh dan berat badan dipengaruhi oleh asupan nutrisi si bayi. Sementara membedong bayi tidak akan mempengaruhi pertumbuhannya.
"Membedong bayi tidak membuat kaki bayi menjadi lurus, memang secara fisiologis bayi sepertifrog leg, dia agak melengkung, dan akan tumbuh dengan sendirinya," kata Andina.
Kondisi tersebut normal terjadi pada bayi, dan akan tumbuh dengan sendirinya pada masa tumbuh kembang bayi.
Anda tidak perlu menarik atau meluruskan kaki bayi pada saat akan membedongnya. Biarkan kaki bayi Anda apa adanya. Meluruskan kaki bayi saat membedongnya justru bisa berisiko cedera dan mengalami displasia panggul (DDH) atau dislokasi.
Kondisi ini terjadi di mana sendi pinggul tidak terbentuk dengan benar pada bayi dan anak kecil. Cirinya pada bayi adalah salah satu kakinya tidak aktif bergerak, kaki panjang sebelah, atau pincang saat mencoba berjalan.