Studi Global Temukan Dampak Pandemi pada Ibu Hamil dan Bayi

CNN Indonesia
Kamis, 01 Apr 2021 17:00 WIB
Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif pada ibu hamil dan bayi. Studi menemukan peningkatan pada kasus kematian ibu dan bayi saat persalinan.
Ilustrasi. Studi menemukan peningkatan pada kasus kematian ibu dan bayi saat persalinan. (iStockphoto/Motortion)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pandemi Covid-19 memberikan dampak negatif yang signifikan pada ibu hamil dan bayi. Hal ini ditemukan dalam sebuah studi global yang baru diterbitkan pada Rabu (31/3).

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Lancet ini menemukan, angka kasus bayi lahir mati dan kematian ibu meningkat hampir sepertiga kali lipat. Hasil ini ditemukan berdasarkan tinjauan data dari 40 penelitian di 17 negara.

Studi juga menemukan adanya peningkatan hampir enam kali lipat kasus kehamilan ektopik sepanjang Januari 2020-Januari 2021. Kehamilan ektopik merupakan kondisi saat sel telur yang dibuahi tumbuh di luar rahim. Kehamilan ektopik yang tidak teratasi dapat menyebabkan pendarahan yang mengancam jiwa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti dari St. George's University of London menduga bahwa masalah tersebut disebabkan oleh kurangnya akses ke pusat layanan kesehatan selama pandemi. Kondisi pandemi membuat banyak ibu hamil enggan memeriksakan diri ke dokter karena khawatir terpapar virus corona penyebab Covid-19.

Tinjauan juga menemukan, jumlah ibu hamil yang melaporkan gejala depresi mengalami peningkatan. Peningkatan ini ditemukan berdasarkan tinjauan terhadap 6 dari 10 studi yang dievaluasi pada peneliti. Tingkat kecemasan ibu juga ditemukan lebih tinggi.

Secara global, angka kelahiran prematur tampak tak mengalami banyak perubahan. Data yang dikumpulkan dari negara-negara berpenghasilan tinggi menunjukkan penurunan 10 persen pada kelahiran prematur.

Selain itu, tinjauan ini tak menemukan perubahan nyata pada jumlah ibu yang melaporkan komplikasi kehamilan seperti tekanan darah tinggi dan diabetes gestasional. Pandemi juga tampaknya tak mengubah jumlah operasi caesar yang dilakukan.

Namun, pandemi memiliki dampak negatif yang tidak proporsional pada ibu dan anak yang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

"Pandemi telah menyebabkan kematian ibu dan bayi meningkat, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah," ujar pemimpin studi, Asma Khalil, melansir CNN.

Lewat hasil tinjauan ini, para peneliti mendesak para pembuat kebijakan untuk memprioritaskan perawatan maternitas yang aman, mudah diakses, dan adil demi mengurangi dampak negatif pandemi terhadap kehamilan.

Menanggapi hasil studi tersebut, ahli ginekologi dari American College of Obstetricians and Gynecologist, Denise Jamieson mengaku khawatir.

"Secara keseluruhan, ini memberikan bukti kuat bahwa efek pandemi melampaui efek infeksi virus corona. Ini menunjukkan bahwa ada efek yang sangat luas pada kesehatan ibu dan bayi selama pandemi," ujar Jamieson.

Jamieson mengatakan bahwa para ilmuwan telah melihat pola masalah serupa di negara-negara terdampak epidemi Ebola yang dimulai pada 2013 lalu.

"Ini pola yang pernah kita lihat sebelumnya," ujar Jamieson.

(asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER