Saat ini ada banyak hanok di Korea Selatan yang difungsikan menjadi tempat penginapan. Walau bentuknya tetap tradisional, namun ada fasilitas modern yang terpasang di dalamnya.
Mengutip situs resmi Visit Korea, ada dua pesona utama hanok. Yang pertama adalah sistem pemanas ondol yang unik.
Lapisan batu diletakkan di bawah lantai dan ketika dipanaskan, panas menyebar ke segala sudut ruangan rumah, menjaga lantai dan udara tetap hangat di musim dingin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eksistensi hanok serta penggunaan ondol telah mempengaruhi kebiasaan orang Korea untuk beraktivitas di lantai, bahkan hingga zaman modern seperti sekarang ini.
Karena lantai digunakan untuk makan sampai tidur, tamu akan ingat untuk melepas sepatu mereka saat memasuki rumah seseorang di Korea.
Hal menarik kedua dari hanok adalah ramah lingkungan. Bahan yang dibutuhkan untuk membangun rumah hanok bebas dari bahan kimia sehingga menjadi lingkungan yang sehat.
Pilar, kasau, pintu, kusen jendela, dan lantainya terbuat dari kayu, sedangkan dindingnya adalah campuran jerami dan tanah.
Kertas untuk menutupi kusen pintu dan jendela terbuat dari bubur kertas. Karena bahan bangunan yang digunakan semuanya alami, hanok memiliki sirkulasi udara yang sangat baik, cocok untuk menghindari teriknya musim panas.
Jika sudah bisa melancong ke Korea Selatan usai pandemi, rasanya bermalam di hanok menjadi pengalaman wisata yang wajib dilakukan.
Rasakan sendiri budaya tradisional melalui banyak desa hanok di Korea, termasuk di Jeonju Hanok Village, Andong Hahoe Village, Bukchon Hanok Village, Namsangol Hanok Village dan Naganeupseong Walled Town.
(ard)