TAJIL

Menyikapi Perbedaan Pandangan soal Salat Tarawih saat Pandemi

CNN Indonesia
Kamis, 15 Apr 2021 04:16 WIB
Islam mengajarkan bahwa seluruh ibadah yang ditetapkan dalam syariat tidak hanya semata keberserahan diri kepada Allah SWT, tapi juga harus mewujudkan kemaslahatan umat bagi sesama. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selama bulan Ramadan 2021, CNNIndonesia.com menghadirkan tanya jawab seputar Islam (tajil). Kali ini, tanya jawab seputar Islam membahas tentang perbedaan pandangan tentang salat tarawih di masa pandemi.

Tanya

Bagaimana sikap umat mengenai pandangan yang berbeda tentang salat tarawih di masa pandemi?

Jawab

Narasumber: Menteri Agama Indonesia 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin

Bagaimana kita menyikapi adanya pandangan terkait dengan tarawih di masa pandemi?

Ada pandangan yang mengatakan sebaiknya di rumah saja, ada juga yang mengatakan boleh tarawih di masjid.

Menghadapi perkara atau persoalan seperti ini maka kita harus mengembalikan hal ini kepada esensi ajaran Islam sendiri.

Islam mengajarkan bahwa seluruh syariat, seluruh ibadah yang ditetapkan dalam syariat Islam itu tidak hanya semata keberserahan diri kepada Allah SWT, tapi juga harus mewujudkan, merefleksikan kemaslahatan umat bagi sesama, bagi masyarakat secara luas.

Maka di tengah-tengah pandemi wabah Covid-19 ini, keselamatan jiwa menjadi sesuatu yang utama.

Karena maqashid syariat, salah satu tujuan utama diterapkan syariat, juga termasuk salah satunya salat tarawih, itu tidak boleh lepas dari upaya menjaga keselamatan jiwa masing-masing.

Di tengah pandemi, yang terbaik adalah kita menunaikan salat tarawih di rumah masing-masing.

Kendati demikian, bagi yang ingin salat tarawih di masjid tetap dimungkinkan khususnya bagi yang berada di wilayah bukan zona merah, tapi dengan catatan benar-benar menerapkan protokol kesehatan 3M yang ketat yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Jadi protokol kesehatan bagi yang ingin salat di masjid harus benar-benar diterapkan. Bagaimanapun juga pada hakikatnya salat adalah bentuk penghambaan kita kepada Allah SWT, tapi inti salat itu adalah:

Allah Ta'ala berfirman dalam surat Al 'Ankabut ayat 45:

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

Artinya:

"Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Pada hakikatnya salat itu adalah upaya pencegahan diri kita dari kerusakan, baik merusak diri kita sendiri maupun orang lain.

Bila tidak menerapkan protokol kesehatan secara baik, kita bisa menimbulkan kerusakan tidak hanya bagi diri kita tapi juga yang lain.

(agn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK