Mengenal Tungau Demodex, Kutu yang Hidup di Wajah

CNN Indonesia
Senin, 10 Mei 2021 06:46 WIB
Beberapa mikroorganisme hidup pada kulit dan wajah manusia, salah satunya adalah tungau wajah atau Demodex folliculorum. Apa itu tungau wajah?
Ilustrasi. (Istockphoto/Wavebreakmedia)

Pada kondisi tertentu, keberadaan tungau yang tak terkendali di wajah bisa menimbulkan beberapa masalah pada kulit.

1. Jerawat

Peningkatan jumlah tungau Demodex bisa menyebabkan jerawat, gatal-gatal di sekitar kulit wajah, hingga bintik-bintik kecil di sekitar bibir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Rosacea

Rosacea adalah kondisi inflamasi atau peradangan pada kulit yang menyebabkan kemerahan dan lesi kering pada wajah.

Beberapa penelitian menunjukkan, orang dengan rosacea memiliki tungau Demodex empat kali lebih banyak di wajah mereka.

3. Blepharitis

Blepharitis adalah peradangan pada kelopak mata yang dapat menyebabkan pengerasan kulit, berair, dan kemerahan. Orang dengan blepharitis cenderung lebih banyak memiliki tungau demodex pada wajahnya.

4. Alopesia androgenik

Kondisi ini merupakan kerontokan rambut bawaan, baik pada laki-laki maupun perempuan. Demodex memang tidak menyebabkan alopesia androgenetik, namun keberadaannya dapat memperburuk kondisi.

5. Demodicosis

Tungau yang berkembang biak dengan cepat dan tidak terkendali juga bisa menyebabkan demodicosis. Masalah kulit tersebut muncul karena perkembangbiakan tungau Demodex folliculorum di wajah tak terkendali, menyebabkan benjolan putih kecil mirip seperti komedo putih, terasa gatal, dan kemerahan.

Demodicosis perlu menjadi perhatian ketika mulai menimbulkan gejala seperti iritasi pada kulit.

Perawatan

Tungau Demodex tak bisa dilihat dengan mata telanjang sehingga diagnosis harus dilakukan oleh dokter. Biasanya dokter akan melakukan biopsi kulit dan memeriksanya di bawah mikroskop.

Sejatinya, sejumlah kecil tungau wajah tidak menjadi penyebab masalah kulit pada seseorang. Dokter baru akan melakukan tindakan medis jika pertumbuhan tungau tidak terkontrol.

Dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan dengan krim seperti crotamiton atau permethrin. Ini adalah sejenis insektisida topikal yang membunuh tungau sehingga mengurangi jumlahnya.

Perawatan di rumah juga bisa dilakukan untuk membantu mengatur pertumbuhan tungau wajah agar tak timbul masalah kulit. Cuci muka dua kali sehari dengan sabun pembersih yang cocok dengan kulit, menghindari pembersih berbahan dasar minyak, dan menghindari penggunaan riasan wajah yang menyebabkan kulit berminyak, bisa membantu menekan pertumbuhan Demodex.

Anda juga bisa melakukan eksfoliasi kulit sekali atau dua kali seminggu untuk mengangkat sel kulit mati. Menjaga kebersihan kulit dan merawatnya agar tetap sehat dapat membantu mengurangi jumlah tungau Demodex pada wajah Anda.

(mel/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER