Jargon 'berbuka-lah dengan yang manis' ini tampaknya pas disematkan buat pengidap GERD dan maag. Saat kondisi lambung kosong, makanan manis terbilang aman dikonsumsi.
Ari menyarankan berbuka puasa dengan kurma dalam jumlah ganjil seperti ajaran Rasulullah SAW.
Hindari berbuka dengan makanan yang terlalu asam, terlalu pedas, berlemak, atau makanan yang banyak mengandung gas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak orang langsung menuju menu utama nasi beserta lauk pauknya sesaat setelah selesai menyantap menu takjil. Namun, cara 'langsung hajar' seperti ini tak disarankan bagi pengidap maag dan GERD.
Ari menyarankan sebaiknya konsumsi makanan secara bertahap. Misalnya, berbuka puasa dengan takjil secukupnya. Lantas, makan malam dengan porsi sewajarnya.
"Lambung dalam kondisi kosong, kalau konsumsi berlebihan nanti dilatasi lambung, mengembang tiba-tiba," imbuhnya.
Lihat juga:Alasan di Balik Buka Puasa Bikin Badan Lemas |
Dilatasi lambung menimbulkan sensasi penuh dan nyeri perut. Kesempatan puasa, lanjutnya, jadi kesempatan buat mengelola waktu makan agar lebih teratur dan mengendalikan jumlah atau porsi makanan. Harapannya, GERD atau maag bisa lebih terkendali.
Catatan berbeda ia berikan untuk pengidap maag akut. Maag akut adalah kondisi lapisan lambung mengalami peradangan yang timbul secara mendadak.
Disarankan, mereka yang mengalami maag akut fokus pada pengobatan terlebih dahulu baru berpuasa.
"Kalau terjadi mual muntah, obati dulu baru bisa puasa," katanya.
(els/asr)