Survei: Pandemi Covid-19 Ubah Mindset dalam Bekerja

CNN Indonesia
Senin, 26 Apr 2021 10:14 WIB
Survei JobStreet pada 2020 menunjukkan, ada pergeseran sudut pandang (mindset) pekerja Indonesia dalam memaknai pekerjaannya.
Ilustrasi. Survei JobStreet pada 2020 menunjukkan, ada pergeseran sudut pandang (mindset) pekerja Indonesia dalam memaknai pekerjaannya. (iStockphoto/tonefotografia)

Pekerjaan yang baik untuk lingkungan

Secara tidak langsung, pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap cara pikir masyarakat. Termasuk mempengaruhi cara pikir para pencari kerja dalam mencari pekerjaan.

Faridah mengatakan, generasi muda pencari kerja saat ini lebih akan memilih perusahaan yang banyak memberikan manfaat baik bagi lingkungan dan sosial meski tak menawarkan gaji yang tinggi dan sedikit berbeda dengan passion mereka.

Sebanyak 87 persen generasi muda lebih memilih pekerjaan yang bertanggung jawab dengan lingkungan dan isu sosial. Lalu 65 persen generasi muda juga akan menghindari perusahaan yang tidak sesuai dengan prinsip mereka dalam menjaga lingkungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini ternyata ada pergeseran nih, ternyata anak muda lebih idealis dan peduli dengan lingkungan dan sosial mereka," ucap Faridah.

Tingkat kebahagiaan menurun

Pandemi Covid-19 mempengaruhi tingkat kebahagiaan pekerja secara tidak langsung. Pekerjaan bisa saja jadi lebih banyak saat pandemi, atau pekerja merasa tertekan karena harus bekerja sementara juga harus melindungi diri dari virus corona.

"Kita lihat data, tingkat kebahagiaan karyawan turun hingga ke angka -0,25 persen, dan saya rasa ini terjadi secara global," ujarnya.

Selain itu, penggunaan media digital naik hingga pada poin 0,62 di masa pandemi Covid-19.

"Ini dipengaruhi cara bekerja saat ini yang mulai banyak daring, WFH, sehingga penggunaan teknologi meningkat," tutur Faridah.

Minat bekerja di dalam negeri

Chief Marketing Officer SEEK Asia, Ramesh Rajandran mengatakan, selama pandemi Covid-19, tren untuk bekerja WFH semakin diminati di dunia kerja secara global.

Menurut survei yang sama, banyak pekerja asing (WNA) yang menginginkan bekerja di Indonesia karena bisa dilakukan WFH dan memiliki sistem kerja yang dianggap baik. Beberapa pekerja asing yang disebut tertarik bekerja di Indonesia datang dari Malaysia, Singapura, Jepang, Ghana, Bulgaria, Hong Kong, Belanda, Vietnam, Australia, hingga Mesir.

"Pekerja dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia adalah yang paling tinggi minatnya untuk bekerja di Indonesia, salah satu faktornya memang karena bisa bekerja secara remote, tidak perlu pindah ke Indonesia," kata Ramesh.

Selain itu, dari dalam negeri sendiri, minat bekerja ke luar negeri semakin menurun sejak pandemi Covid-19. Pada 2014 sebanyak 76 persen pekerja Indonesia bersedia bekerja di luar negeri, namun terus menurun 4 tahun setelahnya yakni 2018 sebanyak 51 persen, dan 2020 hanya 46 persen.

Kondisi itu terjadi karena ketidak pastian bekerja di luar negeri ditambah dengan situasi pandemi Covid-19 yang belum reda.

"Orang-orang mungkin berpikir, apakah aman kerja di luar negeri saat pandemi? Banyak batasan-batasan, seperti tak boleh bepergian, tak boleh keluar rumah, dan harus tetap aman, ini jadi pertimbangan pekerja kenapa memilih tetap di dalam negeri," tuturnya.

(mel/agn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER