Prima menjelaskan imunisasi mencegah anak terserang penyakit, atau jika sakit maka gejalanya akan jauh lebih ringan dan kemungkinan sembuh akan lebih besar.
Namun jika tak diimunisasi, ada beberapa penyakit yang berisiko tinggi diderita anak. Berikut beberapa di antaranya:
Bayi baru lahir biasanya akan diberikan imunisasi hepatitis B untuk mencegah infeksi hati. Imunisasi hepatitis B juga diberikan kembali pada usia 2,3,4, dan 18 bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Prima penyakit hepatitis B rentan menulari bayi dan anak-anak karena sistem kekebalan tubuhnya masih lemah. Imunisasi bisa membantu meningkatkan sistem imun sehingga tubuh anak kuat melawan virus hepatitis B.
![]() Dokter memberikan vaksin HPV 1 untuk siswa perempuan Sekolah Dasar Negeri Tebet Timur 07 di Kantor Kelurahan Tebet Timur, Selasa, 25 Agustus 2020. Kegiatan ini bagian dari bulan imunisasi anak sekolah (bias) yang diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu di bulan Agustus dan November. CNNIndonesia/Safir Makki |
Difteri adalah infeksi akibat bakteri pada hidung dan tenggorokan. Penyakit ini tak selalu menunjukkan gejala, namun bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa.
Bakteri difteri mengeluarkan racun yang dapat merusak organ dalam tubuh dan berisiko kematian. Di Indonesia, difteri bisa dicegah dengan imunisasi DPT.
Tuberkulosis atau TBC disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis. Imunisasi BCG dapat mencegah TBC pada anak. Pemerintah juga telah mewajibkan pemberian imunisasi BCG pada anak dan balita.
Campak atau rubella merupakan infeksi menular akibat virus. Gejala campak berupa ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak yang tak ditangani dengan baik bisa mengarah pada komplikasi serius.
Penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi MR.
Polio adalah penyakit akibat infeksi virus yang berbahaya karena menyerang sistem saraf pusat. Penyakit ini mudah menyebar terutama pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Menurut Halodoc, sampai saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan polio. Imunisasi menjadi satu-satunya cara pencegahan penyakit ini.
(mel/chs)