Kondisi Lebaran tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Mudik terpaksa ditunda, tak ada kumpul-kumpul untuk silaturahmi dan disarankan salat di rumah. Namun para ahli memperbolehkan Anda salat berjamaah asal Anda memenuhi syarat berkaitan dengan protokol kesehatan.
"Protokol kesehatan dilaksanakan ketat dengan mewajibkan pakai masker, screening suhu, mencuci tangan dan jangan berkerumun," ujar Eka Ginanjar, Ketua Tim Pedoman dan Protokol dari Tim Mitigasi PB IDI, seperti dikutip dari Antara.
Berikut langkah-langkah salat Idulfitri berjamaah di luar rumah demi memperkecil risiko penularan virus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eka menyarankan untuk memperhatikan kondisi penyebaran Covid-19 di wilayah tempat tinggal Anda. Sesuai surat edaran dari Kementerian Agama tentang panduan ibadah Ramadan dan Idulfitri, zona hijau dan kuning menerapkan kapasitas 50 persen ruangan. Sedangkan untuk zona merah dan oranye, segala macam kegiatan ibadah dilarang.
Jika Anda berada di wilayah zona hijau dan kuning, tak masalah jika ingin salat berjamaah di masjid terdekat.
Yohan Samudra, dokter spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional "Veteran", Jakarta, mengatakan sebaiknya Anda mengambil wudhu di rumah. Upaya ini dilakukan demi mencegah kerumunan atau antrean pengambilan wudhu di masjid. Anda pun meminimalisir interaksi dengan jemaah lain.
Hal yang tak kalah penting, cek kondisi tubuh Anda. Dokter Ulul Albab dari Tim Mitigasi COVID-19 PB IDI mengingatkan agar tidak memaksakan diri salat di luar rumah saat tubuh tidak fit. Jika Anda merasakan gejala batuk, pilek, terasa demam atau meriang, sebaiknya urungkan salat di luar rumah. Salat Idulfitri tak harus dilakukan berjamaah dan MUI sudah mengeluarkan niat serta tata cara salat Id sendiri.