SURAT DARI RANTAU

Alkisah Gowes Sepeda Keliling Dunia bersama Suami

Anisa Subekti | CNN Indonesia
Minggu, 23 Mei 2021 13:02 WIB
Penulis saat perjalanan bersepeda lintas negara. (Arsip Anisa Subekti)
Lisboa, CNN Indonesia --

Bersepeda sudah lama menjadi hobi saya. Tapi saya tak bisa membayangkan sebelumnya kalau bisa bersepeda keliling dunia bersama suami.

Suami saya, Luís Simões, ialah seniman sketsa. Sementara saya seorang lulusan jurusan Ilmu Keolahragaan yang juga menggemari fotografi. Kami berdua sama-sama hobi bersepeda.

Luís memulai proyek World Sketching Tour (WST) sejak tahun 2012. Sedangkan saya baru bergabung dengannya pada tahun 2016.

WST sudah menyambangi Eropa, Asia, Oseania, Amerika Selatan, dan Afrika. Dalam perjalanan yang memungkinkan, Luís biasanya membuka kelas sketsa. Hasil dari kegiatan ini juga pernah publikasikan dalam pameran dan buku.

Bersepeda menjadi pilihan karena kami sepakat kalau dengan menggowes makan perjalanan bakal lebih terkenang. Sementara kalau naik kendaraan bermotor sepertinya perjalanan hampir tidak terasa.

Lagipula dengan naik sepeda kami bisa sekalian olahraga. Untuk berinteraksi dengan orang lokal pun lebih mudah, karena biasanya mereka mengapresiasi usaha kami gowes dengan banyak barang. Orang lokal dari kalangan mana pun tidak segan menyapa kami.

Kami melakukan apa yang kami senangi, yaitu mengunjungi tempat-tempat baru untuk Luís menggambar, dan memotret untuk saya.

Ada banyak persiapan bersepeda jarak jauh. Yang pasti, kami cek sepeda dan peralatan-peralatan yang akan kami perlukan sesuai cuaca atau kondisi negara yang kami lewati.

Biasanya kami memilih jalan-jalan pedesaan dan memilih menghindari jalan utama atau kota besar, jadi kalaupun ada kerusakan di sepeda kami, kami bisa perbaiki sendiri.

Sebagai perempuan biasanya saya memperhatikan siklus menstruasi. Kalau sudah mau datang bulan, saya komunikasikan ke suami agar saya bisa beristirahat 1-2 hari di hari-hari pertama menstruasi.

Rute ekstrem dan terindah

Tantangan bersepeda tentu saja berbeda dengan naik motor atau mobil karavan. Rute perjalanan yang dilewati sudah pasti lebih ekstrem. Tiga rute ekstrem menurut kami ialah; Pegunungan Andes di Peru, Bolivia dari La Paz sampai perbatasan Chile, dan Namibia.

Di Peru, kami berminggu-minggu naik-turun gunung untuk tetap bersepeda di atas ketinggian 3.000-5.000 mdpl. Mulai dari tipisnya oksigen, sampai hujan es sering terjadi setelah jam 3 sore. Tapi Peru adalah negara paling favorit kami untuk bersepeda. Rasanya tidak kapok kalau ada sponsor yang mengajak kami untuk ke sana lagi.

Oh iya, Luís sempat jatuh di Taman Nasional Huascaran. Tendon pundak kanannya robek yang mengakibatkan kami harus berhenti sepeda selama tiga bulan untuk masa penyembuhannya. Selain itu alhamdulillah tidak ada kejadian yang parah.

Lalu Bolivia dari La Paz sampai perbatasan Chile. Secara keseluruhan, jalur yang kami lewati di Bolivia tidak mudah. Kami memilih menjauhi kota-kota besar dan melewati pedesaan yang 90 persen jalanannya berpasir dan bergelombang. Kami lewat saat musim panas tiba.

Jarang ada orang di desa-desa yang kami lewati. Karena itu pula sulit untuk kami mencari makan atau bahkan beli bahan makanan untuk bekal di perjalanan. Belum lagi karena Bolivia ada di dataran tinggi, terik matahari sangat terasa menyengat di kulit. Tapi kalau kami berteduh, udara dingin yang malah terasa. Saya sempat mengalami momen ujung jari-jari tangan yang pecah-pecah karena suhu ekstrem ini.

Kemudian Namibia. Di Namibia kami juga 90 persen gowes di jalanan berpasir yang bergelombang. Waktu itu kami bersepeda di bulan-bulan yang paling panas di negara itu, Oktober-November. Parahnya lagi, sudah hampir 2 tahun tidak ada hujan di sana.

Mulai dari jam 11 siang, temperatur udara bisa lebih dari 45 derajat Celcius. Dan temperatur paling panas yang pernah kami rasakan di sana adalah sampai 55 derajat Celcius! Kalau mengingat lagi rasanya seperti gowes di dalam oven. Panas!

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

 

[Gambas:Instagram]



Alkisah Gowes Sepeda Keliling Dunia bersama Suami


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :