The Bucketlist Indonesia tercipta atas ide dua sekawan yang menggemari basket; Helmy Yusman Santoso dan Patrick Sandy Teki.
Dengan konsep 'All-star, All-in', diharapkan The Bucketlist Indonesia yang telah dibuka sejak bulan Desember tahun 2020 bisa menjadi wadah edukasi, asah fisik, dan hiburan.
Lapangan basket di sini sudah memenuhi standarisasi Federal Basket Internasional (FIBA), mulai dari ukurannya, lapisan lantainya yang telah dilengkapi dengan bahan kayu dan karet sehingga aman dijejak, sampai ring basket persis seperti yang dipakai di Asean Games.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tribun lapangan basketnya berkapasitas 300 orang, sehingga pertandingan basket antarkerabat atau antarkaryawan sangat mungkin dilakukan di sini.
Galeri basketnya tak hanya memajang rangkuman prestasi para pebasket internasional, tapi juga pebasket nasional.
Ada sekitar 300 koleksi yang dipajang di sini, mulai dari jersey, sepatu, medali, piala, action figure, dan foto.
Sebagian merupakan koleksi Helmy sejak 2010, seperti jersey bertandatangan dan sepatu yang pernah dipakai para pemain basket.
Sementara untuk medali dan piala yang dipajang merupakan pinjaman dari para pemain basket.
Setelah puas keliling galeri dan main basket di lapangannya, pengunjung dipersilakan mengisi perut di The Bucketlist Kitchen.
Nobar pertandingan basket sampai menghadiri acara bincang bersama pebasket sangat bisa dilakukan di sini.
Harga tiket masuk galeri mulai dari Rp60 ribu per orang. Sementara harga sewa lapangan basketnya yang termurah Rp60 ribu dan yang termahal Rp700 ribu - semuanya berdasarkan durasi pemakaian.
Alamat The Bucketlist Indonesia bisa dilihat di sini.