Alergi biasanya dipicu oleh udara, makanan tertentu, atau berbagai jenis alergen seperti serbuk sari, debu, dan bulu hewan. Namun, siapa sangka jika pekerjaan yang terlalu berat juga bisa memicu reaksi alergi?
Adalah Caitlin Taylor (30), seorang wanita asal Inggris, yang mengalami reaksi alergi dalam waktu lama akibat pekerjaannya.
Caitlin mengalami gatal-gatal di seluruh tubuh. Bentol dengan rona kemerahan muncul di mana-mana, bahkan hingga menutupi tubuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu benar-benar menakutkan. Saya terbangun dengan tubuh yang tertutup oleh bentol-bentol ini, saya juga tak bisa bernapas dengan baik," ujar Caitlin, mengutip Metro UK.
Sehari-hari Caitlin bekerja sebagai seorang bankir. Caitlin dikenal sebagai seorang pekerja keras. Dia bekerja dari pukul 7 pagi hingga 10 malam.
Perlahan, Caitlin menyadari ada yang salah di tubuhnya. Dia mengalami alergi yang parah selama hampir satu tahun.
Tak ayal, hal itu membuat Caitlin stres dan tak percaya diri. Namun, kondisi itu justru semakin parah.
"Jika saya mengusap kepala, saya bisa merasakan seperti ada bekas luka besar. Rasanya gatal, sakit jika disentuh," kata Caitlin.
Dokter melakukan berbagai pemeriksaan. Caitlin sempat dicurigai mengidap kanker, namun tak terbukti.
Dokter lain menyebut apa yang dialami Caitlin sebagai reaksi alergi. Caitlin pun diberikan obat antihistamin. Namun, pemberian obat tak memberikan hasil. Caitlin pun terus bertambah stres.
"Ini membuat saya benar-benar stres. Saya menyadari, semakin stres, semakin buruk gejala yang sama alami," ujar Caitlin.
Baru setelah dirawat di rumah sakit selama tiga minggu, dokter mendiagnosis Caitlin mengalami reaksi alergi ekstrem terhadap stres yang disebabkan oleh tekanan pekerjaan yang terlalu tinggi.