Belum diketahui secara pasti apa yang membuat stres bisa memicu reaksi alergi. Namun, para ilmuwan percaya bahwa hal ini disebabkan peningkatan aktivitas sistem kekebalan tubuh saat stres.
Reaksi alergi terjadi saat tubuh terpapar alergen, yaitu unsur yang dianggap berbahaya oleh sistem kekebalan tubuh. Hormon stres dianggap dapat meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh.
"Stres dapat memperburuk respons alergi. Kami tidak tahu persis mengapa [stres memicu reaksi alergi], tapi kami pikir hormon stres dapat meningkatkan sistem kekebalan yang sudah berlebihan terhadap alergen," ujar ahli THT, Ahmad Sedaghat, mengutip laman Harvard Health Publishing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:8 Cara Alami Menghentikan Bersin |
Dengan kata lain, jika Anda mengalami stres karena apa pun, Anda berisiko mengalami gejala reaksi alergi yang semakin memburuk.
Hal ini juga ditemukan dalam sejumlah studi, yang menemukan bahwa stres dan kecemasan bisa memperburuk gejala reaksi alergi. Sebuah studi pada tahun 2013 yang diterbitkan dalam Journal of Annals of Allergy, Asthma, and Immunology menemukan, orang yang mengalami stres berkepanjangan cenderung memiliki frekuensi serangan alergi yang lebih tinggi.
"Saat seseorang stres, semua jenis kondisi alergi bisa jadi lebih buruk. Gejala pada hidung bisa lebih buruk. Jika seseorang rentan terhadap gatal-gatal atau ruam kulit, itu juga bisa menjadi lebih buruk," ujar ahli kesehatan, Purvi Parikh, yang tidak terlibat dalam penelitian, mengutip Very Well Mind.
Tak hanya itu, bentuk gejala alergi seperti ruam atau biduran juga dikenal sebagai salah satu gejala stres. Mengutip Healthline, pada beberapa kasus stres, seseorang akan mengembangkan gejala biduran.
Biduran kronis sendiri disebabkan oleh respons sistem kekebalan yang berlebih, dimana salah satunya dipicu oleh stres.
(asr)