HARI TANPA TEMBAKAU SEDUNIA

Hari Tanpa Tembakau: Berhenti Merokok Cegah Covid-19

CNN Indonesia
Senin, 31 Mei 2021 07:00 WIB
Lepas dari rokok disebut bisa mengurangi risiko terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.
Ilustrasi. Lepas dari rokok disebut bisa mengurangi risiko terinfeksi virus corona penyebab Covid-19. (Pixabay/PDPics)

Merokok juga dapat memperlambat kerja kognitif otak. Dokter spesialis kejiwaan Tribowo Ginting menjelaskan, nikotin yang dibawa masuk reseptor otak ke bagian-bagian dalam otak dapat menyebabkan kelemahan berpikir.

Susunan konsentrasi nikotin dalam otak bisa membuat bagian prefrontal cortex lambat bekerja. Alhasil, seseorang sulit mengambil keputusan atau berpikir.

"Nikotin yang dibawa ke otak akan menghasilkan dopamin. Ketika sudah aditif, otak akan kebanjiran dopamin dan memengaruhi prefrontal cortex sehingga ia sulit mempertimbangkan sesuatu, menganalisis, dan memutuskan tindakan," kata Tribowo dalam diskusi daring, beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilustrasi RokokIlustrasi rokok. (Nikita2706/Wikipedia)

Selain itu, merokok juga membawa banyak dampak bagi kesehatan. Diketahui ada sekitar 7.000 zat beracun dan bersifat karsinogen dalam sebatang rokok. Kandungan dalam rokok telah terbukti secara medis dapat menyebabkan berbagai macam penyakit kronis hingga kematian. Selain itu, di masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung membaik ini, setiap orang idealnya semakin gencar menjaga kesehatan.

(mel/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER