Mukormikosis dapat dicegah dengan beberapa cara. Selain menitikberatkan pada ketelitian dokter dalam mendiagnosis, masyarakat umum juga bisa melakukan beberapa cara berikut.
1. Membatasi konsumsi obat yang berpotensi menurunkan imunitas, termasuk kortikosterid, anti-interleukin, dan lain-lain.
2. Pasien diabetes harus mengontrol kadar gula darahnya.
3. Menjaga kebersihan lingkungan. Waspadai pertumbuhan jamur pada dinding ruangan yang disebabkan kebocoran.
Mukormikosis juga bisa dicegah dengan memperhatikan faktor lingkungan, seperti berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Menghindari area dengan banyak debu. Jika terpaksa datang ke area berdebu, maka gunakan masker khusus.
2. Menghindari kontak langsung dengan bangunan yang rusak karena air, banjir, dan bencana alam.
3. Menghindari aktivitas kontak dekat dengan tanah atau debu. Atau, gunakan alat pelindung diri saat berkebun seperti memakan celana dan baju panjang, sarung tangan, dan lainnya.
4. Membersihkan luka, terutama jika terpapar tanah atau debu.
5. Menghindari konsumsi obat tanpa resep dokter. Beberapa menemukan, kebiasaan konsumsi kortikosteroid secara bebas bisa meningkatkan risiko mukormikosis.
Seperti diketahui, lonjakan kasus mukormikosis di India terjadi seiring tsunami Covid-19 yang melanda negara tersebut. Mukormikosis memang mengancam para penyintas Covid-19.
Anna mengatakan, mukormikosis biasanya terjadi pada pasien Covid-19 bergejala berat atau yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Pada pasien derajat berat, terjadi gangguan sistem kekebalan tubuh serius yang berisiko infeksi jamur sistemik," jelas Anna.
![]() |
Pada kondisi tersebut. sistem kekebalan tubuh akan terganggu secara signifikan sehingga tubuh pasien tak sanggup mengusir jamur. Tak hanya itu, sistem imunitas juga bisa mendadak lumpuh.
Temuan kasus mukormikosis juga bisa ditemukan meski pasien telah dinyatakan negati. "Kita harus ingat bahwa pemulihan Covid-19 butuh waktu, sehingga risiko penyakit jamur tetap harus diwaspadai," ujar Anna. Pasalnya, meski telah dinyatakan negatif, namun penyintas umumnya belum pulih sebenuhnya.
Mukormikosis pada pasien Covid-19 umum terjadi karena beberapa kondisi berikut.
1. Gangguan sistem imun, sehingga tubuh tak bisa mengeliminasi jamur yang masuk.
2. Penyakit komorbid diabetes dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol.
3. Pemberian kortikosteroid dalam waktu lama.
4. Penggunaan obat anti-inflamasi, seperti tocilizumab.
5. Peningkatan kadar ferritin dalam tubuh.
6. Kemungkinan munculnya sumber infeksi dari lingkungan sekitar pasien, maupun kontaminasi jamur pada fasilitas atau peralatan di rumah sakit.
Mukormikosis juga tak bisa dianggap enteng pada pasien Covid-19. Anna mengatakan, mukormikosis berpotensi menimbulkan komplikasi yang bisa memperberat kondisi pasien dan meningkatkan risiko kematian.
(asr)