Secara umum, ada tiga klasifikasi hipospadia. Pertama, hipospadia ringan di mana saluran kencing berada dekat dengan kepala penis.
Kemudian, hipospadia menengah di mana lubang kencing berada di batang penis, serta hipospadia berat ketika lubang kencing berada dekat atau terletak di skrotum.
Setiap tipe hipospadia bisa ditangani secara medis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Urology Center Siloam Hospital ASRI Dokter Spesialis Urologi Nur Rasyid mengatakan, tindakan operasi untuk pasien hipospadia idealnya dilakukan ketika berusia 6-24 bulan.
Semakin cepat dilakukan tindakan, maka semakin mudah proses pemulihan pasca operasi. Selain itu, perkembangan penis juga jadi tidak terganggu.
"Idealnya tindakan saat usia 6 bulan-2 tahun. Lebih cepat lebih baik," tuturnya.
Semakin cepat tindakan medis diberikan juga akan memudahkan dokter melakukan pembedahan. Sebab pada orang dewasa operasi jadi lebih sulit karena ada faktor ereksi.
"Selain itu proses penyembuhan luka pada dewasa lebih lama. Bisa terbentuk jaringan parut hingga ada bekas luka," kata Arry.
Proses pembedahan biasanya berlangsung 2-2,5 jam. Bayi berusia 6 bulan sudah mampu menjalani operasi hipospadia.
Penis pada orang hipospadia tidak tumbuh dengan normal. Selain lubang kencing yang berada tidak pada tempatnya, penis juga biasanya bengkok.
Kondisi itu membuatnya sulit saat buang air kecil dan berhubungan seks. Maka dari itu, saat pembedahan dokter akan memindahkan saluran kencing agar terletak di ujung penis.
"Kami membuat saluran kencing seujung mungkin, artinya kalau anaknya berdiri dia bisa pipis ke arah depan tidak membasahi celananya. Kemudian kalau dia sudah besar tidak ada persoalan dengan ejakulasi," jelas Arry.
"Kalau saluran kencingnya tidak di depan, ketika ejakulasi tidak bisa sampai vagina," sambungnya.
Dokter juga mungkin membuat saluran tambahan dengan menggunakan kulit penis.
"Kalau ada anak dengan hipospadia jangan disunat dulu karena nanti kulit penis akan direkonstruksi untuk membuat saluran yang tadinya tidak ada," tambahnya.
Tindakan operasi sedini mungkin juga dianjurkan agar penis dapat tumbuh normal ketika dewasa. Semakin lama tindakan dilakukan, maka perkembangan genital juga semakin terganggu.
(mel/agn)