![]() |
Belanja impulsif terjadi ketika Anda membeli barang atau jasa secara spontan tanpa memikirkan apakah barang tersebut benar-benar dibutuhkan. Orang impulsif biasanya tidak memahami keuangannya sendiri, dan tidak tahu kemana uang tersebut pergi.
"Mereka membelanjakan tanpa memikirkan hasil atau kebutuhan mendesak di masa depan. Hal itu akan berdampak pada pendapatan mereka," kata Woroch.
Menahan keinginan untuk membeli sesuatu memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan seperti membawa uang tunai secukupnya, menghindari kartu kredit dan debit, membuat daftar belanja, dan menghentikan langganan atau jasa layanan yang jarang Anda pakai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anda membeli sebuah gawai baru karena yang lama rusak. Tapi Anda juga ingin menabung. Alhasil Anda membeli ponsel bekas, atau ponsel baru dengan harga murah.
Membeli barang murah bukan berarti salah. Tapi beberapa barang penunjang kehidupan Anda sebaiknya memiliki kualitas dan umur simpan yang lama, dan memang benar-benar membutuhkannya.
Jika Anda membutuhkan gawai baru untuk menunjang pekerjaan dan aktivitas Anda sehari-hari, maka coba pilih yang kualitasnya sesuai. Meski harganya sedikit lebih mahal.
Membeli yang murah hanya akan menambah masalah di kemudian hari, seperti kerusakan, biaya servis, upgrade, dan lain-lain. Hal yang sama juga berlaku pada mobil, motor, dan komputer.
![]() |
Kebiasaan makan di kafe atau restoran setiap akhir pekan mungkin sudah umum dilakukan masyarakat urban. Tapi kebiasaan ini tentunya menguras saku Anda, apalagi jika Anda melakukannya lebih sering.
Menurut Medium, mengurangi kebiasaan makan di luar rumah bisa membantu Anda menghemat uang. Sebagai gantinya, Anda bisa mengolah makanan sendiri di dapur.
(mel/agn)