Endometriosis: Penyebab, Gejala, dan Penanganan

CNN Indonesia
Jumat, 20 Agu 2021 16:30 WIB
Rasa nyeri yang begitu hebat hingga mengganggu aktivitas bisa jadi salah satu pertanda endometriosis.
Ilustrasi. Rasa nyeri yang begitu hebat hingga mengganggu aktivitas bisa jadi salah satu pertanda endometriosis. (Thinkstock/9nong)

Bagaimana Penanganan Endometriosis?

Hingga kini, belum ada obat definitif atau obat untuk menyembuhkan endometriosis. Terapi penanganan endometriosis bertujuan untuk mengobati gejala, mempertahankan kesuburan, mencegah progresifitas jadi nyeri kronis dan komplikasi, dan mencegah operasi berulang dengan identifikasi benar-benar jika pasien memang memerlukan operasi.

Pasien endometriosis akan memperoleh terapi hormonal untuk mencegah progresifitas. Dalam jangka panjang, pasien juga akan diberikan terapi dengan Dienogest 2 miligram selama minimal 18-24 bulan. Dienogest jadi terapi lini pertama tetapi sebagai alternatif pasien juga bisa diberikan pil kontrasepsi kombinasi dan NSAID.

Pengobatan jangka panjang ini aman untuk pasien. Terbukti dari riset yang diinisiasi Andon dan beberapa dokter dari sejumlah negara, terapi Dienogest 2 miligram selama enam bulan mampu menurunkan derajat nyeri juga meningkatkan kualitas hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aman, selama tujuh tahun dikonsumsi tidak apa-apa. Kadang ada bercak sedikit, enggak haid, tapi kista mengecil dan mencegah operasi berulang," kata Andon.

Di samping itu, pasien diharapkan menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan gaya hidup sehat. Iko menekankan, pada prinsipnya endometriosis merupakan penyakit inflamasi kronik. Konsekuensinya, pasien sebaiknya menghindari makanan yang memicu inflamasi kronik.

Senada dengan Iko, Andon berkata pasien paling penting mengontrol konsumsi lemak, apalagi lemak jenuh. Inflamasi akan terjadi jika pasien mengonsumsi lemak jenuh ditambah kekurangan vitamin D, juga minim omega 3. "Penting untuk makan kacang-kacangan, minyak ikan, vitamin D cukup, serat juga," katanya.

(els/asr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER