Rasa tidak nyaman yang muncul saat berhubungan seks bisa jadi tanda bahaya yang tidak bisa diabaikan. Perlu diingat, bahwa selain kepuasan, hubungan seks juga membutuhkan kesepakatan.
Saat Anda tak sepakat dengan inisiatif pasangan untuk berhubungan seks, namun pasangan malah melanggar hal tersebut, berarti pasangan tidak menghargai Anda.
Komunikasi menjadi kunci sebuah hubungan. Untuk urusan ranjang, komunikasi diperlukan demi menjaga kepercayaan dan kedekatan. Saat salah satu pihak merasa kurang puas secara seksual atau ada kebutuhan yang belum terpenuhi, sebaiknya dikomunikasikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pasangan tidak berbagi atau terbuka akan preferensi, maka ini juga bisa menjadi pertanda bahaya.
"Hasrat seksual akan surut dan mengalir selama hubungan. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk merasa nyaman berbagi hasrat seksual, karena ini dapat berubah seiring waktu, apa yang disukai dan tidak disukai," kata Cohen.
Kepercayaan dan rasa menghargai (respect) memainkan peranan penting dalam seks. Anda tak sekadar melucuti busana, tetapi juga melucuti rasa takut dan cemas di depan pasangan.
Namun, jika pasangan malah berkomentar seenaknya soal fisik Anda dan teknik di ranjang atau pengalaman seks masa lalu, maka Anda perlu mengajaknya berdiskusi. Hal ini menandakan adanya masalah dalam hubungan atau pasangan sempat memiliki trauma yang belum dipulihkan.
Mengutip Romper, dalam hubungan seks ada pihak yang dominan dan ada pula pihak yang submisif. Pasangan yang justru memanfaatkan dominasi yang dimilikinya lalu memaksakan hubungan seks tentu akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
(els/asr)