Kuning telur memiliki reputasi buruk karena meningkatkan kadar kolesterol jahat. Namun, menghindari kuning telur sama sekali berarti kehilangan mineral penting yang dikandungnya, termasuk vitamin D, seng, dan selenium, yang semuanya berperan penting dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Satu kuning telur disebut mengandung sekitar 10 persen vitamin D RDI, yang menjadi kabar baik mengingat betapa mudahnya memasukkan kuning telur ke dalam makanan Anda.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa telur dari ayam yang dipelihara di padang rumput berkualitas atau yang dibesarkan secara bebas dapat menawarkan hingga 20 persen dari RDI vitamin D, tergantung seberapa lama ayam tersebut berada di luar ruangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kualitas pakan ayam juga dapat mempengaruhi kandungan vitamin D telur, karena mereka yang diberi makan biji-bijian yang diperkaya vitamin D dapat menghasilkan kuning telur yang mengandung 100 persen dari asupan harian yang diperlukan.
Konsumsi makanan yang diperkaya vitamin D, juga membantu meningkatkan asupan vitamin D dengan mudah.
Beberapa makanan mengandung vitamin D tingkat tinggi secara alami, dan karena vitamin D cair diserap lebih baik daripada bentuk pil, makanan yang diperkaya vitamin D biasanya termasuk susu, jus jeruk, alternatif susu nabati seperti susu kedelai dan almond, serta tahu.
Mengonsumsi suplemen vitamin D menjadi cara termudah bagi kebanyakan orang untuk memastikan asupan nutrisi berharga ini.
Suplemen vitamin D tersedia dalam dua bentuk: D2, dipanen dari ragi atau jamur yang telah terpapar sinar UV, dan D3, berasal dari minyak ikan.
D3 umumnya diyakini lebih efektif dalam meningkatkan dan mempertahankan kadar vitamin D secara keseluruhan daripada D2. Dosis harian normal untuk menjaga tingkat kesehatan ialah antara 1.000 - 4.000 IU, tergantung pada kadar vitamin D Anda saat ini.
(agn)