Studi: Vaksin Tekan Risiko Penularan di Klaster Rumah Tangga
Pemberian vaksin dapat menjadi langkah pencegahan penularan infeksi virus corona penyebab Covid-19 di tingkat rumah tangga.
Studi terbaru menemukan, pasien Covid-19 yang telah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca dan Pfizer berisiko lebih rendah untuk menularkan penyakitnya ke anggota keluarga yang tinggal di dalam satu rumah. Hasil itu ditemukan dalam studi terbaru yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine pada Kamis (24/6) waktu Indonesia.
Studi mencatat, pasien Covid-19 yang telah mendapatkan vaksin AstraZeneca atau Pfizer memiliki risiko yang lebih rendah 40-50 persen untuk menularkan penyakitnya daripada pasien yang belum mendapatkan vaksinasi.
Efek yang sama juga didapatkan dari pasien yang baru mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Namun, penurunan risiko baru terjadi bila vaksinasi dilakukan minimal 21 hari sebelum pasien terinfeksi SARS-CoV-2.
Para peneliti dari Public Health England menganalisis data yang dimiliki Household Transmission Evaluation Dataset (HOSTED). Peneliti membandingkan risiko infeksi sekunder di antara kedua kategori. Infeksi sekunder berarti infeksi kedua atau selanjutnya, yang ditularkan dari orang pertama yang terinfeksi virus corona di dalam rumah tangga.
Kategori pertama, peneliti meneliti kemungkinan penularan dari pasien Covid-19 yang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin AstraZeneca atau Pfizer 21 hari sebelum dinyatakan positif. Kategori kedua, peneliti meneliti kemungkinan penularan dari pasien Covid-19 yang belum melakukan vaksinasi.
Pemantauan kasus dilakukan selama 4 Januari-28 Februari 2021. Peneliti mulai melakukan analisis data pada Maret 2021. Sebagian besar pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 atau sebanyak 93 persen baru menerima suntikan dosis pertama vaksin AstraZeneca atau Pfizer.
Hasilnya, ada sebanyak 96.898 kasus infeksi sekunder dari 960.765 kontak dalam rumah tangga dengan pasien Covid-19 yang belum mendapatkan vaksin. Angka ini setara dengan 10,1 persen.
Sementara itu, dari 3.424 kontak rumah tangga dengan pasien Covid-19 yang telah mendapatkan vaksin AstraZeneca 21 hari sebelum dinyatakan positif, ditemukan ada 196 kasus infeksi sekunder (5,72 persen).
Terakhir, ditemukan 371 kasus infeksi sekunder dari 5.939 kontak rumah tangga dengan pasien Covid-19 yang telah mendapatkan suntikan vaksin Pfizer. Angka ini setara dengan 6,25 persen.
"Secara keseluruhan, kemungkinan penularan di rumah tangga sekitar 40-50 persen lebih rendah jika pasien yang terinfeksi telah mendapatkan vaksin, daripada jika pasien yang terinfeksi belum mendapatkan vaksin," tulis peneliti.
Sayangnya, data HOSTED tidak menyertakan gejala atau tingkat keparahan penyakit yang terjadi pada infeksi sekunder. Namun, di antara pasien pertama yang terinfeksi, mereka yang telah mendapatkan vaksinasi umumnya tidak menunjukkan gejala parah.
Kendati demikian, peneliti mengatakan bahwa dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memberikan bukti lebih terkait kesimpulan tersebut.
"Penting untuk mempertimbangkan temuan ini bersama dengan bukti lain yang muncul untuk menginformasikan manfaat vaksinasi," tulis peneliti.
(asr)