Tak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental anak juga perlu dijaga.
Sebagaimana diketahui, berbagai pembatasan aktivitas fisik mau tidak mau akan berpengaruh terhadap kesehatan mental anak.
Dalam kondisi demikian, orang tua dituntut untuk dapat mengenali tanda saat anak mengalami tekanan emosional karena pandemi. Pasalnya, kesehatan mental anak masih sulit terdeteksi karena gejalanya yang tak muda dikenali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai orang tua, Anda bisa mulai mengajak anak berbicara tentang apa yang mereka rasakan.
Selain itu, Anda juga bisa mendeteksi beberapa tanda stres pada anak, seperti berikut.
Anak yang kerap rewel dan lekas marah patut mendapatkan perhatian. Pada kondisi stres, anak juga jadi lebih mudah menangis. Bentuk hiburan apa pun yang diberikan biasanya tak akan mempan membuat anak kembali ceria dan tenang.
Anak bisa saja tidur pada waktunya. Namun, dalam kondisi stres, anak biasanya akan lebih sering terbangun di malam hari.
Saat stres, anak bakal cenderung menarik diri. Anak juga bakal terlihat ragu-ragu untuk mengeksplorasi.
Agresif jadi salah satu tanda stres pada anak. Sikap ini biasanya dimanifestasikan dalam kebiasaan memukul, menggigit, dan lebih sering mengamuk.
Pada saat stres, anak bakal kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukainya.
Saat stres, anak akan mengalami perubahan nafsu makan. Misalnya saja, anak yang biasanya gemar makan menjadi malas makan, atau bahkan sebaliknya.
Pada saat stres, anak akan memiliki masalah dengan memori dan pikiran. Anak juga akan sulit berkonsentrasi karena terdistraksi pikiran-pikiran yang mengganggu.
(asr)