Peer Presure dan FOMO 'Bahaya' Buat Tabungan

CNN Indonesia
Rabu, 14 Jul 2021 16:15 WIB
Seiring usia, Anda juga pasti kerap menyadari pentingnya menabung, namun peer pressure dan FOMO juga bahaya untuk tabungan.
Seiring usia, Anda juga pasti kerap menyadari pentingnya menabung, namun peer pressure dan FOMO juga bahaya untuk tabungan. (Skitterphoto/Pixabay)

Peer pressure

Selain kedua hal tersebut, untuk membentuk managemen keuangan yang sehat, Amir menyarankan Anda untuk punya teman-teman atau lingkungan yang sehat.

Memiliki teman yang sepikiran akan membantu Anda untuk bisa memiliki alur keuangan dan investasi yang tepat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus punya teman-teman yang positif juga. Kalo teman ajarin hedon kita juga ikutan peer pressure itu yang bahaya."

Hal ini senada dengan laporan 2006 lalu yang menyebut bahwa hampir setengah dari orang dewasa muda mengatakan bahwa mereka dipaksa untuk menghabiskan di luar kemampuan mereka sebagai akibat dari tekanan dari teman-teman (peer pressure).

Mengutip The Guardians, penelitiannya menemukan bahwa 44 persen anak berusia 16 hingga 24 tahun mengatakan bahwa teman-teman menekan mereka untuk terus menghabiskan uang, bahkan ketika mereka kehabisan uang.

"Ini adalah masalah serius jika kaum muda dibujuk oleh rekan-rekan mereka untuk membelanjakan uang yang tidak mereka miliki. Jika mereka menumpuk utang dari pengeluaran berlebihan ketika mereka masih muda, mereka tidak akan memiliki apa-apa. tersisa untuk ditabung di masa depan," ungkap Dax Harkins, ahli strategi tabungan senior untuk NS&I.

Makalah dalam jurnal Nature Energy juga mengungkapkan bahwa pengaruh sosial dan kebiasaan energi pribadi dan menyimpulkan bahwa tekanan teman sebaya memainkan peran utama dalam mengapa Anda melakukan apa yang Anda lakukan saat ini. 

"Dalam beberapa kasus, pengaruh sosial ini bahkan lebih kuat daripada biaya atau pertimbangan seperti kenyamanan atau efektivitas," tulis para peneliti.

Mengutip berbagai sumber, peer pressure dan FOMO (fear of Missing out) juga memainkan peranan besar yang membahayakan keuangan. Tengok saja berbagai jenis makanan baru, minuman baru, atau jalan-jalan ke berbagai tempat yang seringkali diunggah ke media sosial. Hal ini membuat banyak orang terpicu untuk ikut-ikutan demi tak dibilang ketinggalan zaman atau FOMO. 

Satu studi yang dilakukan di Amerika yang meneliti dampak media sosial pada kebiasaan belanja di Amerika menemukan bahwa 90 persen milenial mengatakan media sosial menyebabkan mereka membandingkan kekayaan dan harta benda mereka dengan teman sebayanya. Selain itu 57 persen milenial mengatakan mereka menghabiskan uang yang tidak mereka rencanakan karena sesuatu yang mereka lihat di media sosial.

(chs)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER