Teh hijau dikenal dapat membantu menurunkan risiko berbagai penyakit kronis.
Beragam khasiat yang dimiliki teh hijau ini didapat karena sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang dimilikinya, terutama zat yang disebut epigallocatechin-3-gallate (EGCG).
EGCG dapat menghambat peradangan dengan mengurangi sitokin yang memicu inflamasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamur sangat rendah kalori dan kaya akan selenium, tembaga, serta semua vitamin B. Jamur juga mengandung fenol dan senyawa antioksidan lain yang memberikan perlindungan terhadap inflamasi.
Namun, sebuah penelitian menemukan, memasak jamur dapat menurunkan senyawa anti-inflamasi yang dimilikinya. Jadi, Anda disarankan untuk mengolahnya tidak terlalu lama.
Anggur mengandung antosianin yang dapat mengurangi peradangan. Anggur juga dapat mengurangi risiko sejumlah penyakit kronis.
Sebuah penelitian menemukan, orang dengan penyakit jantung yang mengonsumsi ekstrak anggur setiap hari mengalami penurunan penanda inflamasi.
![]() |
Kunyit memiliki kandungan kurkumin yang dikenal sebagai senyawa anti-inflamasi yang kuat. Kunyit disebut ampuh mengurangi peradangan pada tubuh.
Konsumsi 1 gram kurkumin dapat memicu penurunan signifikan pada penanda inflamasi.
Tak cuma enak, cokelat hitam juga kaya akan gizi. Cokelat ini mengandung antioksidan yang dapat mengurangi peradangan.
Flavanol dalam cokelat hitam diketahui bersifat anti-inflamasi dan menjaga sel-sel endotel yang melapisi pembuluh darah tetap sehat.
Namun, pastikan memilih cokelat hitam yang mengandung setidaknya 70 persen kakao untuk mendapatkan manfaat anti-inflamasi yang dimilikinya.
Tomat kaya akan vitamin C, potasium, dan likopen, perpaduan antioksidan dan sifat anti-inflamasi yang kuat.
Likopen bekerja dengan mengurangi senyawa pemicu inflamasi, utamanya yang terkait dengan beberapa jenis kanker.
(asr)