Pemandu wisata akan membawa kelompok turis dalam jumlah kecil naik perahu memasuki perairan gua yang gelap gulita.
Sesampainya di dalam gua, pemandu wisata akan memberi aba-aba kepada turis jika telah memasuki habitat cacing bercahaya.
Tapi makhluk bercahaya bukan satu-satunya fitur luar biasa yang dimiliki gua ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stalaktit dan stalakmit menciptakan segala macam bentuk yang keren dan tidak biasa, dan banyak area gua yang dijuluki sesuai dengan bentuknya.
Misalnya, ada The Organ (dinamakan karena mirip alat musik organ), Bride's Jewels (perhiasan pengantin) dan Blanket Chamber (selimut).
Sementara Arachnocampa luminosa paling banyak berhabitat di Gua Waitomo, spesies asli Selandia Baru ini juga dapat ditemukan di tempat lain di penjuru Negara Kiwi, termasuk di Kebun Raya Wellington dan Air Terjun McLaren di Pulau Utara dan Arthur's Pass di Pulau Selatan.
Sebelum pandemi virus Corona, Gua Waitomo bisa dikunjungi setiap hari sepanjang tahun, tetapi wisatawan harus melakukan pemesanan tempat terlebih dahulu.
Antara November dan Maret, yang tentu saja musim panas di belahan bumi selatan, ada tur setiap 15 menit antara pukul 08.30 dan 17.30.
Menggunakan mantel hangat selama perjalanan wisata di Gua Waitomo sangat dianjurkan, tetapi wisatawan dianjurkan tidak membawa kamera atau GoPro.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
(ard)