Tidak hanya alat makan, mencuci pakaian pun sebaiknya dilakukan secara terpisah.
"Sebenarnya dicuci dengan sabun dan air sudah aman, tapi kalau bisa mencuci sendiri, dipisahkan dulu dari baju dan perabot orang lain yang ada di rumah," kata Adaning.
Cuci pakaian, handuk, dan linen tempat tidur pasien Covid-19 terpisah dari yang lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya dicuci dengan sabun dan air sudah aman, tapi kalau bisa dipisahkan dulu dari baju dan perabot orang lain yang ada di rumah," kata Adaning.
Jika memungkinkan, gunakan sarung tangan heavy-duty sebelum memegang cucian. Jangan pernah membawa cucian kotor dengan menyandarkan pada tubuh Anda. Taruh cucian kotor di dalam wadah antibocor (contoh: tas cucian, ember) yang sudah diberi label.
Gunakan mesin pada suhu 60-90 derajat Celcius dan detergen. Sebagai alternatif, rendam cucian di dalam tong berisi air panas dan sabun.
Gunakan sebilah tongkat untuk mengaduk, jaga agar airnya tidak terpercik keluar. Jika air panas tidak tersedia, rendam cucian di dalam klorin 0,05 persen selama kira-kira 30 menit. Bilas dengan air bersih dan biarkan cucian kering di bawah sinar matahari.
Sementara untuk sampah medis seperti masker, ia juga menganjurkan dikelola secara baik.
Bagi orang yang terinfeksi, masker yang sudah dipakai sebaiknya digunting lebih dahulu. Setelah itu, kumpulkan dalam satu plastik sebelum dibuang.
Sementara untuk anggota keluarga lain yang tidak terinfeksi Covid-19, dapat memberi dukungan secara psikis dan fisik.
"Saat ada yang menjalani isolasi, keluarga harus mendukung, baik secara psikis maupun fisik seperti menyediakan kebutuhan makanan hingga bantu monitor gejala," ujarnya.
Beberapa hal yang dapat dicek yakni tensi, suhu, serta saturasi oksigen.
"Sehari dapat dilakukan tiga kali pemeriksaan dan itu sejak hari pertama baiknya dipantau tenaga medis via telemedicine, serya yang paling aman laporkan kondisi setiap hari."
(agn)