Mengenal Vitamin D: Manfaat, Sumber, dan Dosis Harian

CNN Indonesia
Sabtu, 24 Jul 2021 12:07 WIB
Vitamin D merupakan salah satu nutrisi penting untuk tubuh agar bisa berfungsi dengan baik. Berikut peran dan manfaat vitamin D bagi kesehatan.
Vitamin D merupakan salah satu nutrisi penting untuk tubuh agar bisa berfungsi dengan baik. Berikut peran dan manfaat vitamin D bagi kesehatan. (Foto: iStockphoto/Aliseenko)

Kebutuhan Vitamin D Harian

Kebutuhan vitamin D per hari bergantung pada beragam faktor, di antaranya usia, ras, musim di tempat tinggal, hingga paparan sinar matahari

National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan asupan harian vitamin D sebesar 400-800 IU atau sekitar 10-20 mikrogram. Jumlah tersebut bisa didapat dari makanan.

Bagi orang sehat, tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin D tambahan karena dengan jumlah itu dapat tercukupi dari makanan. Dengan catatan, makanan yang dikonsumsi bergizi dan kaya vitamin D.

Namun, penelitian lain menemukan bahwa asupan harian vitamin D bisa lebih tinggi jika Anda kurang mendapat paparan sinar matahari atau memiliki warna kulit yang lebih gelap.

Sementara orang dewasa dengan kadar vitamin D dalam darah di bawah 30 ng/dL untuk mendapatkan asupan harian vitamin D sebesar 1.500-2.000 IU.


Efek Samping Kekurangan dan Kelebihan Vitamin D

Health care concept; Old patient suffering from knee pain at the hospital. Doctor testing patella reflex or knee-jerk reflex with red hummer jerk on her knee.Efek samping kekurangan dan kelebihan vitamin D (Foto: iStockphoto/Anchalee Phanmaha)

Kecukupan asupan vitamin D sebaiknya dipantau dan disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak kurang atau kelebihan.

Kurang asupan vitamin D, baik itu dari makanan maupun tidak mendapatkan cukup sinar matahari dapat menimbulkan gejala seperti mudah lelah, sakit tulang dan punggung, infeksi, luka sulit sembuh, rambut rontok, serta nyeri otot.

Jika kekurangan vitamin D ini dibiarkan berlanjut untuk waktu yang lama, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, gangguan autoimun, penyakit saraf, komplikasi kehamilan, dan meningkatkan risiko kanker payudara, prostat, dan usus besar.

Sementara, kebanyakan vitamin D juga tidak baik. Umumnya, kebanyakan vitamin D berasal dari konsumsi suplemen vitamin D dalam dosis besar.

Untuk itu, selalu konsultasikan pada dokter untuk mendapat rekomendasi mengenai dosis vitamin D yang tepat sesuai kebutuhan Anda.

(fef)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER