Pemerintah Inggris juga menyatakan kekecewaannya atas keputusan tersebut, dengan mengatakan Liverpool "masih layak mendapatkan status warisan dunianya".
Namun delegasi UNESCO telah mendengar rencana pembangunan kembali, termasuk gedung bertingkat tinggi, yang akan "merusak secara permanen" keaslian warisan pelabuhan di barat laut Inggris.
Dewan Internasional untuk Monumen dan Situs, yang memberi saran kepada UNESCO tentang daftar warisan, mengatakan pemerintah Inggris telah "berulang kali diminta" untuk memberikan jaminan yang lebih kuat tentang masa depan kampung halaman The Beatles ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stadion baru yang direncanakan untuk klub sepak bola Everton telah disetujui oleh pemerintah tanpa analisa lebih lanjut, dan "adalah contoh terbaru dari proyek besar yang sepenuhnya bertentangan" dengan fokus UNESCO melestarikan kawasan bersejarah, katanya.
Beberapa negara telah mendukung Inggris, menyebut bahwa keputusan UNESCO akan menjadi langkah "radikal" di tengah pandemi virus Corona, dan mendesak lebih banyak waktu untuk dewan kota baru yang dipilih pada Mei.
Skandal korupsi terkait dengan pendanaan pengembangan kota telah melanda rezim yang berkuasa, mendorong pemerintah pusat untuk turun tangan sebelum pemilihan pemimpin kota pada Mei.
Mereka yang menentang penghapusan daftar Liverpool termasuk Australia, dengan Great Barrier Reef yang juga terancam terdepak dari daftar bergengsi UNESCO pada tahun ini.
Norwegia sebaliknya mengatakan bahwa sementara itu "sangat menyadari" konflik antara pembangunan dan konservasi warisan, "keseimbangan" adalah jalan keluarnya, yang kurang diterapkan di Liverpool.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...