Jakarta, CNN Indonesia --
Makanlah dengan suasana yang tenang dan nyaman. Hindari makan terburu-buru karena dapat berbahaya dan meningkatkan risiko sejumlah penyakit.
"Sebenarnya enggak ada patokan ideal berapa lama waktu yang dihabiskan seseorang untuk makan, tapi kalau mengunyah terlalu cepat bisa membawa dampak negatif," kata dokter spesialis gizi Samuel Oetoro saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (26/7).
Di masa pandemi Covid-19 ini, pastikan Anda makan di tempat yang aman seperti di rumah untuk menghindari penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 5 bahaya makan terburu-buru:
1. Tersedak
 Salah satu bahaya makan terburu-buru adalah dapat menyebabkan tersedak. (Foto: iStockphoto/Pixel_away) |
Salah satu bahaya makan terburu-buru adalah tersedak. Ahli kesehatan masyarakat, dokter Tan Shot Yen mengatakan orang yang makan terburu-buru cenderung mengunyah secara cepat sehingga potongan makanan masih terlalu besar.
Akibatnya, makanan bisa menyangkut di tenggorokan atau tersedak. Kondisi ini dapat menutup aliran udara yang dapat membuat seseorang tidak bisa bernapas.
2. Perut kembung
 Bahaya makan terlalu cepat berikutnya adalah dapat menyebabkan perut kembung. (Foto: iStockphoto/klebercordeiro) |
Bahaya makan terlalu cepat berikutnya adalah perut kembung. Tan mengatakan, saat makan terlalu cepat maka mulut akan lebih mudah membuka dan memungkinkan udara ikut masuk bersama makanan dalam waktu singkat.
Akibatnya udara ikut terbawa ke lambung dan mengakibatkan perut kembung. Seseorang bakal merasa tidak nyaman di perut karena perasaan kenyang sekaligus kembung bersamaan.
Perut kembung ditandai juga dengan lebih sering serdawa dan kentut, serta muncul rasa nyeri di perut.
Simak bahaya makan terburu-buru lainnya di halaman berikut.
3. Obesitas
Makan dengan cepat juga meningkatkan risiko terkena diabetes. Menurut Samuel, orang yang makan terburu-buru akan mengunyah lebih cepat dan makan lebih banyak dalam satu waktu.
Berbeda dengan orang yang makan dengan pelan, akan merasa kenyang lebih cepat dan makan dalam porsi lebih sedikit.
Kondisi ini disebabkan karena sistem pencernaan di perut akan memberikan sinyal rasa kenyang dalam 20 menit setelah suapan pertama. Jika makan lebih lambat, tubuh akan mendapat makanan secukupnya dan tetap merasa kenyang setelah 20 menit dari suapan pertama.
"Mengunyah itu harus lama soalnya timbul rasa kenyang setelah 20 menit dari suapan pertama. Jadi kan akan makan lebih sedikit dan enggak jadi kegemukan karena makan banyak," kata Samuel.
4. Diabetes
Makan terlalu cepat bisa membuat Anda jadi makan lebih banyak dari yang seharusnya. Akibatnya berat badan meningkat dan risiko terkena diabetes juga ikut meningkat.
Melansir Healthline, makan dengan cepat meningkatkan risiko terkena diabetes karena seseorang makan lebih banyak. Alhasil, kadar gula darah meningkat dan mengakibatkan sindrom metabolik seperti diabetes.
5. Penyakit jantung
Sebuah studi dari American Heart Association pada 2017 menunjukkan orang yang makan dengan cepat berisiko tinggi terkena sindrom metabolik yang mengakibatkan penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Setiap orang direkomendasikan makan dalam kondisi yang nyaman dan tenang. Kunyah makanan sampai halus agar memudahkan proses pencernaan di dalam perut.