Spot Menyelam di Pasaman Barat Menunggu Didatangi Wisatawan

CNN Indonesia
Kamis, 29 Jul 2021 11:50 WIB
Perairan di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bawah laut.
Ilustrasi snorkeling. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perairan di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat, disebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata bawah laut, karena memiliki pemandangan indah yang beragam, mulai dari kawanan ikan dan gugusan terumbu karangnya.

Kelestarian pantai-pantai di Kabupaten Pasaman Barat juga terbilang masih relatif terawat.

Beberapa perairan yang berpotensi didatangi wisatawan ialah; Pantai Sasak, Pantai Maligi, Pantai Sikabau, Pantai Tugu Bangis, Pulau Panjang, Pulau Harimau, Pulau Unggas, Pulau Pigago, Pulau Telur, Pulau Tamiang dan Pulau Pangka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menyelam itu mengasyikkan dengan pemandangan yang indah, dan wisata bawah laut di daerah itu belum banyak yang mengetahuinya," kata Pembina Persatuan Olahraga Penyelam Seluruh Indonesia (POPSI) Pasaman Barat, Decky H Sahputra, di Simpang Empat, Rabu (28/7), seperti yang dikutip dari ANTARA.

Menurutnya, hingga saat ini banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang belum tahu kalau pemandangan bawah laut di pantai-pantai Kabupaten Pasaman Barat sangat indah, khususnya di perairan laut Air Bangis.

"Keindahan pemandangan di bawah perairan laut Pasaman Barat tidak akan pernah kita dapatkan saat dipermukaan. Kita bisa melihat ikan, udang dan fauna langka lainnya," ujarnya.

Pengalaman menyelam itulah membuatnya semangat menggerakkan olahraga selam di Pasaman Barat.

Untuk itu ia bersama pengurus lainnya akan membuat berbagai macam program agar olahraga ini semakin diminati dan mengenalkan wisata bahari Pasaman Barat keluar daerah.

Bersama komunitas, ia mulai melakukan penyelaman dan juga program menyelamatkan terumbu karang dengan transplantasi karang.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan produksi perikanan, yang sering disebut Fish Aggregation Device (FAD), yaitu suatu cara yang digunakan untuk mengubah suatu perairan yang sepi ikan menjadi perairan yang ramai ikan.

Ia menjelaskan, terumbu karang buatan tersebut ditanam di sekitar terumbu karang yang ada, sehingga nelayan tidak lagi menangkap ikan di terumbu karang, tetapi berpindah di terumbu karang buatan, agar area terumbu karang yang asli tidak rusak oleh aktivitas pemancingan.

"Kami berharap masyarakat dan para nelayan kita juga ikut menjaga keutuhan hasil transplantasi terumbu karang ini, sehingga ke depan masyarakat dan para nelayan juga dapat merasakan hasilnya," katanya.

Selain itu, pihaknya akan menargetkan penanaman 1.000 miniatur rumah gadang di perairan laut Air Bangis.

"Semoga dengan program ini ke depannya ekosistem laut kita menjadi lebih baik, sehingga berdampak kepada penghasilan nelayan dan juga bisa menjadi ikon wisata khususnya wisata bahari Pasaman Barat," ujarnya..

Pihaknya juga akan membuat program-program edukasi diving, seperti scuba diving course dan underwater photography course serta menyewakan alat-alat scuba diving.

"Kami mohon saran dan dukungan kegiatan ini dan program agar wisata bahari dikenal dan memajukan kepariwisataan Pasaman Barat," pungkasnya.

[Gambas:Instagram]

Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.

Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.

 

[Gambas:Video CNN]








(antara/ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER