Pandemi Covid-19 menjadi tantangan berat yang dihadapi para pelaku ekonomi kreatif. Namun, resiliensi terhadap dampak negatif pandemi tersebut pun bisa mulai dibangun jika para pelaku UMKM mampu beradaptasi dan berinovasi dengan kreatif.
Oleh sebab itu, para pelaku usaha kreatif harus mampu memanfaatkan beragam program dan fasilitas yang tersedia. Apalagi, Indonesia memiliki banyak kuliner khas, salah satunya kopi.
Saat ini kopi bukan sekadar teman pendamping obrolan semata, tetapi sudah menjadi kebutuhan, jati diri seseorang, dan gaya hidup yang semakin populer di kalangan generasi muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah menjamurnya kedai atau toko kopi kekinian, rupanya Kota Bandung memiliki toko kopi legendaris yang masih ramai diburu para penikmatnya. Di antara megahnya bangunan-bangunan tua bergaya kolonial sepanjang Jalan Asia-Afrika hingga Braga, terselip satu toko kopi legendaris yang hampir setiap pagi orang rela antre untuk mendapatkan cita rasanya yang autentik.
Industri kuliner memang mempunyai potensi yang sangat kuat untuk berkembang. Oleh karena itu pemerintah akan mendukung sub sektor ini supaya lebih maju.
Jika Sobat Pesona berkunjung ke Kota Kembang, cobalah untuk singgah ke toko kopi yang satu ini. Kamu akan merasakan sensasi kopi yang pengolahannya harus melalui proses penyimpanan selama 5-8 tahun terlebih dahulu baru kemudian disajikan.
Ya, Koffie Fabriek Aroma atau lebih dikenal dengan Kopi Aroma. Berdiri sejak tahun 1930 di Jalan Banceuy No. 51, Bandung, Jawa Barat. Letaknya yang cukup strategis, di tengah kawasan pertokoan memudahkanmu yang ingin bertandang dengan kendaraan umum ataupun pribadi.
Toko kopi yang didirikan oleh Tan Houw Sian ini hanya menjual kopi dalam bentuk biji dan bubuk, sehingga cocok untuk dijadikan oleh-oleh dan kamu bebas menyeduhnya kapan pun di rumah.
Berawal dari usaha rumahan yang menjual biji kopi maupun kopi bubuk dalam jumlah terbatas, kini cita rasa khas Kopi Aroma menjadi favorit dan semakin dikenal luas hingga ke luar Bandung.
Pilihan kopi di sini memang hanya dua macam yakni Mokka Arabika dan Robusta. Tetapi, kedua varian ini memiliki rasa yang beda dengan varian kopi lain di Indonesia berkat prosesnya.
Biji kopi Arabika yang masih mentah harus melalui proses penuaan selama 8 tahun. Proses inilah yang membuat rasa asam dan kandungan kafeinnya berkurang serta kopinya menjadi lebih harum.
Berbeda dengan Arabika, varian Robusta melalui proses penuaan selama 5 tahun untuk mengurangi kandungan kafein dan menciptakan aroma yang khas.
Untuk kedua jenis ini dijual dalam dua ukuran yakni 250 gram dan 500 gram. Untuk Mokka Arabika berukuran 250 gram dijual seharga Rp 35.000,- sedangkan ukuran 500 gram dijual seharga Rp 70.000,-. Untuk Robusta berukuran 250 gram dijual seharga Rp 25.000,- sedangkan ukuran 500 gram dijual seharga Rp 50.000,-.
Hingga saat ini Kopi Aroma masih mempertahankan proses penjualan konvensional di mana pembeli harus datang langsung ke toko. Setiap pembeliannya pun dibatasi maksimal 3 kg, sebab produksi per hari sangat terbatas sesuai dengan ketersediaan kopi.
Kopi Aroma buka dari pukul 08.00-14.00 WIB dan tutup setiap hari Minggu dan libur nasional.
Tertarik dengan Kopi Aroma ini? Saat membeli nanti, tetap disiplin menjaga protokol 6M, mulai dari menjaga jarak, menggunakan masker dengan benar, mengurangi mobilitas, menjaga pola makan sehat, menjauhi kerumunan hingga mencuci tangan di mana pun berada.
Dengan membeli artinya Sobat Pesona juga turut membantu menghidupkan industri kopi dan nation branding Indonesia akan kuat di mata dunia.
Seperti yang diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara NGANTRI (Ngobrol Bareng Mas Menteri), yang disiarkan secara daring melalui akun instagram @pesonaid_travel pada Minggu (6/6) lalu.
"Semakin banyak kesempatan kepada para pelaku ekonomi kreatif untuk kita berikan akses pasar, pelatihan dan pendampingan dan juga pada suatu saat akses permodalan," ujarnya.
Kopi ini menjadi produk yang sangat diunggulkan. Karena Indonesia dikenal sebagai episentrum kopi di dunia. Sandiaga juga berharap industri kopi akan menjadi tulang punggung penciptaan lapangan kerja, penggerak ekonomi Indonesia termasuk ekspor, dan akan menjadi nation branding Indonesia yang kuat.
Sebelum menikmati citarasa kopi ini, pastikan kita selalu patuhi protokol kesehatan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 6M. Tetap semangat dalam beraktivitas dan melakukan vaksinasi demi terciptanya herd immunity.
Nah, agar lebih banyak mendapat inspirasi tentang pariwisata dan ekraf Indonesia, yuk follow akun IG: @pesonaid_travel dan ikuti kompetisi #melodikemerdekaan berhadiah total jutaan rupiah dalam rangka merayakan momen Hari Kemerdekaan Indonesia yang akan dilaksanakan pada periode 27 Juli-12 Agustus 2021, atau kunjungi website: www.indonesia.travel.
(osc)