Cara UNESCO Menyusun Daftar 'Elit' Situs Warisan Dunia

CNN Indonesia
Senin, 02 Agu 2021 16:30 WIB
Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO bukan perkara mudah. Tapi tak sedikit situs bersejarah yang terdepak dari daftar "elit" itu.
Pemandangan sudut bersejarah di kota Liverpool, Inggris. (CNNIndonesia/Ardita Mustafa)

Di antara lebih dari seribu nama dalam daftar UNESCO, terdapat sejumlah situs sejarah yang menjadi objek wisata populer di dunia; Machu Picchu, kanal Venesia, Grand Canyon, dan Angkor Wat.

Proses nominasi sangat melelahkan, memakan waktu dan mahal. Banyak negara berkembang memiliki situs yang dapat dan harus diakui untuk kepentingan global, tetapi mereka tidak mampu membayar waktu dan uang yang diperlukan untuk menyusun kampanye.

"Durasi minimum dari pencalonan sampai nominasi adalah dua tahun, tetapi biasanya memakan waktu lebih lama," seorang perwakilan UNESCO menjelaskan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Negara-negara harus terlebih dahulu memasukkan situs yang ingin mereka nominasikan ke dalam Daftar Tentatif, yang diserahkan ke UNESCO. Mereka kemudian harus melengkapi file nominasi yang harus berisi informasi tentang atribut situs dan mekanisme pengelolaan dan perlindungan yang diterapkan untuk situs tersebut."

Setelah nominasi diajukan, bukan berarti perjalanan telah berakhir. Banyak situs yang tidak masuk nominasi pada pencalonan pertama mereka.

UNESCO dapat mengirimkan kembali catatan atau saran tentang cara sebuah situs meningkatkan nominasi. Beberapa ada yang merana dalam daftar "sedang dipertimbangkan" selama bertahun-tahun.

Tapi tidak semua negara di dunia "bersemangat" dalam mengajukan pencalonan. Beberapa ada yang bersaing bak Olimpiade, beberapa ada yang tidak peduli.

Meskipun UNESCO menganggap dirinya sebagai organisasi apolitis, kantor pusatnya berada di Paris, yang berarti bahwa beberapa kritikus menuduh organisasi tersebut terlalu "Eropa-sentris".

Bersama-sama, Eropa dan Amerika Utara memiliki 545 situs tertulis, yang mencakup lebih dari setengah daftar total. Negara Italia memiliki 58, sedangkan benua Afrika hanya memiliki 98.

Jika Stonehenge yang sudah menjadi ikon, ada Joya de Ceren yang kurang terkenal di El Salvador yang masuk daftar bergengsi ini.

Situs UNESCO pertama dan satu-satunya di Fiji, kota pelabuhan Levuka, bahkan baru ditemukan pada tahun 2013.

Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...

 





Overtourism, 'Dosa' Terbesar Situs yang Dihapus dari Daftar UNESCO

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER