Setelah sekian lama dikuasai Belanda dan Jepang, Bandara Kemayoran akhirnya berpindah tangan ke Indonesia yang telah merdeka.
Tak berselang lama dari kemerdekaan, Indonesia juga mulai mengoperasikan maskapai nasional pertamanya pada 1949.
"Dia [Kemayoran] akhirnya dinasionalisasi menjadi dan konon, maskapai kita itu muncul di situ. Garuda Indonesia Airways (GIA) itu di situ," kata Yahya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden pertama Indonesia, Soekarno saat itu sering menerima kunjungan kenegaraan dari negara lain. Setiap tokoh yang datang ke Indonesia, semua mendarat di Kemayoran.
Saat itu, memang Kemayoran adalah satu-satunya gerbang lalu lintas udara internasional pertama menuju Indonesia.
Sekitar 1962-1964, bandara itu dikelola oleh Perusahaan Negara Angkasa Pura Kemayoran di bawah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Presiden Soekarno menerima banyak tamu kehormatan dari berbagai negara, salah satunya adalah Ratu Belanda Wilhelmina," kata salah satu Humas PPK Kemayoran yang diwawancarai oleh CNNIndonesia.com pada Kamis (5/8).
Sesampainya di bandara, para tamu itu bisa beristirahat di ruang VIP di lantai satu, khusus tamu. Ruangan itu berada di antara terminal A dan B.
Kemudian, di lantai dua juga terdapat ruang VIP lagi. Biasanya, ruangan itu digunakan untuk istirahat presiden.
Ruang VIP yang biasa digunakan presiden dulunya sangat artistik. Di tembok-temboknya ada relief khas Bali dan gambar Ramayana.
Setelah berganti presiden dari Soekarno menjadi Soeharto, Bandara Kemayoran kian ramai dan membuat ruwet lalu lintas udara Bandara Halim Perdanakusuma yang kala itu menjadi basis militer.
Pemerintah akhirnya memutuskan untuk membuat bandara internasional baru di Cengkareng. Pada 1 April 1985 bandara itu akhirnya diresmikan dengan nama Bandara Soekarno-Hatta.
Bandara Kemayoran resmi berhenti beroperasi pada 31 Maret 1985. Pengelolaannya diserahkan pengelolaannya kepada Badan Pengelola Kompleks Kemayoran (BPKK) dengan dikeluarkannya Kepres No 53 tahun 1985 juncto Kepres no 73 tahun 1999.
Sampai saat ini, beberapa bekas bangunan Bandara Kemayoran masih berdiri, salah satunya Menara ATC berwarna merah dan putih yang sempat tampil dalam komik Tintin 'Flight 714 (Penerbangan 714)'.
(ard)