Erni Soeleiman, junior Waluyo di divisi yang sama, mungkin tak begitu lama bekerja di Bandara Kemayoran.
Tapi, sama seperti Waluyo, ia juga punya kenangan yang diingatnya sampai sekarang.
Erni menjadi karyawan Bandara Kemayoran pada tahun 1982. Tugasnya saat itu ialah sebagai staf Tata Bandara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengingat, kala itu ia masih menyaksikan penumpang boleh merokok di dalam bandara, bahkan di dalam pesawat.
![]() |
Tahun 1985 memang Bandara Kemayoran mulai berhenti beroperasi untuk penerbangan komersial. Namun, bandara itu masih digunakan untuk arena Indonesia Air Show (IAS).
Hal yang paling diingat Erni adalah ia pernah menjadi panitia pameran kedirgantaraan atau pameran penerbangan (Airshow) pada 1986. Gelaran airshow itu merupakan yang pertama dari setelah Indonesia merdeka.
"Kemayoran enggak dipakai sementara. Akhirnya '86 kita gelar airshow. Banyak sebenarnya kenangan yang dikangenin," kenangnya.
Erni juga masih mengingat menara Air Traffic Control (ATC) yang ada di sana. Menara itu sangat khas dengan cat warna putih dan merah.
Ia mengatakan sampai kapan pun menara itu harus dirawat. Menara ATC seakan sudah menjadi ikon Bandara Kemayoran.
"Towernya masih ada, itu memang harus dipertahankan karena ada nilai historisnya ya. Mengingatkan kalau dulu pernah ada airport di sini," ujarnya.
Erni pensiun dari dunia udara pada 2012 silam. Saat ini Erni menghabiskan waktunya dengan merawat tanaman hias di daerah Bogor.
Meski kini sibuk mengurus "hal-hal yang berhubungan dengan daratan", ingatan Erni saat melihat burung besi terbang di Bandara Kemayoran akan tetap dikenang olehnya.
(ard)