Orang-orang penting yang dimaksud oleh Waluyo seperti presiden atau perdana menteri luar negeri. Mereka, kata Waluyo, biasanya diarahkan untuk menuju ruang VIP di lantai satu setibanya di bandara.
Ada dua ruang VIP di Bandara Kemayoran. Satu khusus untuk tamu, letaknya di lantai satu. Satunya lagi ada di lantai dua, biasanya digunakan oleh Presiden Indonesia.
Di ruangan VIP lantai dua, kata Waluyo, ada relief khas Bali di bagian temboknya. Relief itu sudah ada sejak Soekarno menjabat sebagai presiden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gede-gede reliefnya, bidang kiri dan bidang kanan ada dua ukiran Bali, ukiran Ramayana," ucapnya.
Namun, di sisi lain, saat itu ada beberapa bagian bandara yang masih harus disempurnakan dan diperbaiki lantaran usianya yang terbilang tua. Salah satunya adalah permukaan landasan.
"Bandara Kemayoran kan dibangun tahun 1934. Dioperasionalkan 8 Juli 1940. Itu bandaranya diaspalnya ga sempurna, masih ada yang pakai besi PSP itu loh," katanya.
Kala itu, Waluyo bertugas untuk membuat perencanaannya. Dia membuat gambar-gambar yang nantinya menjadi acuan dalam proses penyempurnaan itu.
Selain itu, Waluyo juga terlibat dalam perluasan landasan pacu. Tadinya landasan pacu itu berukuran 1.500 meter, setelah diperluas menjadi 1.850 x 30 meter.
Bandara Kemayoran sendiri mempunyai dua landasan pacu. Satunya lagi yaitu landasan pacu utara-selatan (17-35) dengan ukuran 2.475 x 45 meter.
![]() |
Waluyo mengaku sangat menikmati pekerjaannya sebagai staf teknik Bandara Kemayoran. Ia selalu antusias saat diminta membangun atau memperbaiki kebutuhan fasilitas bandara.
Ia merasa punya tanggung jawab membuat setiap pesawat yang mendarat atau lepas landas di Bandara Kemayoran merasakan kenyamanan. Begitu juga penumpangnya.
Waluyo tidak tahu persis ada berapa ratus atau bahkan ribu orang yang telah mendarat di bandara tersebut setiap tahunnya. Namun yang ia ingat Bandara Kemayoran selalu sibuk.
Ia tak bisa membayangkan jika saat ini, harga tiket penerbangan domestik masih Rp1.000. Mungkin Bandara Kemayoran akan lebih ramai lagi. Tapi sayangnya, pengandaian itu tidak akan terjadi.
Pertama, tentu karena nilai uang (kurs) selalu berubah setiap tahun. Kedua, karena bandara Kemayoran sudah tidak beroperasi sejak pemerintah memindahkan penerbangan komersil ke Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng pada 1985.
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...