Mendatangi 'Pulau Birahi' di Italia demi Menggugah Syahwat

CNN Indonesia
Selasa, 10 Agu 2021 20:45 WIB
Turis lajang yang berharap jodoh hingga pasangan yang mendambakan buah hati datang ke pulau-pulau yang disebut kental dengan aura bercintanya ini.
Pulau Stromboli, satu dari dua "pulau birahi" di Italia yang ramai didatangi wisatawan demi meningkatkan gairah seksnya. (iStockphoto/luiginifosi)

Tanaman pemicu gairah

Aroma Cestrum Nocturnum tampaknya membuat orang rileks, melawan stres dan meredakan ketegangan sehari-hari. Paduano menyimpannya di pintu masuk rumahnya.

"Sejak zaman kuno, Cestrum Nocturnum telah dianggap sebagai tanaman afrodisiak; itu meningkatkan romansa dan bercinta," tambahnya.

"Begitu banyak lajang yang bertemu di sini untuk liburan akhirnya jatuh cinta dan kembali untuk merayakan pernikahan mereka atau kelahiran anak mereka."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aristokrat dan penyair liris menyusun soneta di masa lalu memuji sifat erotis dari Cestrum, yang tumbuh di setiap sudut Stromboli.

Masuk spesies bunga melati, kadang-kadang penampakannya bisa menipu orang yang lewat.

Pada siang hari tampak tanaman yang cukup kusam, menyerupai semak. Tidak terlalu indah, tetapi ketika malam tiba ia mulai mekar.

Awalnya ditemukan di iklim yang lebih tropis, legenda mengatakan bahwa penjelajah Italia Christopher Columbus membawa Cestrum kembali dari Dunia Baru dan menemukan habitat yang ideal di tempat yang sangat panas seperti Stromboli.

Tapi kebanyakan penduduk setempat mengatakan tumbuhan itu asli daerahnya, "anak dari gunung berapi," dan bangga kekuatan tanaman mereka yang dianggap mirip Viagra.

Di Filicudi ada banyak pantai dan gua yang sering didatangi pasangan untuk memadu kasih.

Para nelayan setempat menyebut gua-gua ini sebagai "gua kesuburan".

Mereka juga menawarkan layanan kepada wanita lajang untuk menyentuh batu berbentuk tak biasa demi mendekatkan jodoh di masa depan.

Nino Terrano dari pusat menyelam I Delfini mengatakan dia sering membawa pengunujung wanita untuk wisata macam ini.

"Satu batu berbentuk seperti alat kelamin laki-laki, dikatakan membawa keberuntungan: gadis-gadis yang mengelusnya akan menemukan seorang pria, menikah dan punya banyak anak."

La Canna, tonjolan vulkanik setinggi 85 meter yang menjorok keluar dari laut zamrud di lepas pantai Filicudi menjadi spot paling ramai dikunjungi.

Beberapa orang mengatakan batu itu menyerupai kepala ular kobra atau senapan, tetapi sebagian besar melihatnya sebagai representasi dari lingga besar yang menggapai langit.

Namanya berarti "batang" atau "tongkat", dan wisatawan tidak perlu kamus bahasa Italia untuk memahami alasannya.

Tempat ini juga memikat penggemar panjat tebing dan merupakan rumah bagi ular kadal unik yang juga memicu rasa ingin tahu di antara pengunjung.

Filicudi memiliki getaran purba yang membangkitkan indra dan kesenangan, kata penduduk setempat.

"Ini adalah pulau di mana Anda akan menemukan cinta, tidak peduli bagaimana atau di mana Anda mencarinya, bahkan jika itu datang pada tahap selanjutnya dan di tempat lain," kata Enzo Anastasi dari Hotel La Canna.

"Tempat ini menjadi lokasi pertemuan antara gairah dan takdir. Lagi pula, di sinilah saya bertemu dan menikahi istriku."

Ini adalah destinasi alam yang belum terjamah. Hanya ada desa nelayan, Pecorini a Mare, dengan rumah-rumah berwarna pastel, dua pelabuhan kecil, dan satu jalan tunggal yang mengelilingi pulau.

Gua bercinta

Jalur batu berdebu yang curam menghubungkan pemukiman berwarna cerah dengan teras jerami. Tebing Filicudi lalu terlihat berwarna hitam, hijau dan merah dengan labirin gua.

Nino Terrano senang menunjukkan kepada tamunya pola batu yang menarik dan bermain dengan imajinasi mereka.

Ombak dan lapisan pasir telah menggambar desain warna-warni di sisi tebing yang katanya menyerupai dewa bercinta dengan wanita dan bayi yang dilahirkannya

Segudang gua laut adalah tempat populer di kalangan pasangan yang mencari privasi di pulau ini.

Di antaranya adalah Lover's Cave, di mana dikatakan bahwa jika seorang pria dan seorang wanita memasuki gua sebagai, mereka pasti akan menyerah pada nafsu dan keluar sebagai tiga, dengan bayi yang baru saja dikandung.

"Ini adalah misteri, ada sesuatu di gua itu yang membuat hormon menjadi liar dan bergairah," kata Terrano.

Untuk meningkatkan pengalaman dan lebih meningkatkan libido, Terrano sering menyelam dari perahunya untuk mengambil bulu babi mentah -- makanan afrodisiak utama -- untuk disajikan kepada kliennya dengan sepotong roti bruschetta panggang, sebagai makanan penutup usai memadu kasih.

[Gambas:Instagram]

(ard)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER