Jakarta, CNN Indonesia --
Ada tradisi untuk di kota Algar, selatan Spanyol. Saat musim panas, warga di sini biasanya kongko bersama di teras, mulai dari berbincang sembari minum kopi sampai makan-makan.
Namun saat ini, tradisi tersebut kian jarang ditemui. Media sosial dan internet menjadi salah satu penyebabnya.
Oleh karena itu, saat ini penduduk di Algar sedang berupaya untuk mendaftarkan tradisi unik mereka itu ke dalam daftar UNESCO.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat matahari terbenam semakin dekat dan udara menjadi lebih sejuk, penduduk desa mulai membawa kursi dan meja untuk duduk di luar rumah mereka untuk bermain kartu atau sekadar bersantai.
Anak-anak sering bergabung dengan orang dewasa, tetapi hanya sedikit wajah remaja yang terlihat.
Wali Kota Algar, Jose Carlos Sanchez, berharap kondisi akan berubah dengan seruannya agar lebih banyak penduduk mendukung upaya kota mendaftarkan tradisi itu ke UNESCO.
Dua minggu setelah ajakan kongko di teras saat musim panas, dan bersamaan dengan suhu mendekati rekor tingkat tertinggi di selatan Spanyol, dia mengatakan dia terkejut menemukan "tidak ada seorang pun di dalam rumah, semua orang di jalanan, memperkuat inisiatif ini dan ingin menjadikan Algar sebagai Warisan Takbenda Kemanusiaan UNESCO".
Artikel ini masih berlanjut ke halaman berikutnya...
Idenya adalah untuk mencegah internet mengakhiri tradisi ini, yang terus diingat Sanchez sejak masa kecilnya sebagai hiburan yang menyenangkan bagi keluarga dan tetangganya di Algar.
"Ketika ledakan jejaring sosial melanda, semua orang ada di media. Sekarang saya pikir orang-orang mulai meninggalkan interaksi tatap muka, untuk berbicara secara langsung ... Apa yang kami coba capai adalah memiliki harmoni dan keramahan dan kembali ke cara tradisional," katanya.
Duduk di luar juga membantu menghemat energi, tambahnya, faktor penting di Spanyol di mana harga listrik melonjak ke level tertinggi pada minggu ini, di saat peningkatan penggunaan AC di tengah gelombang panas.
Sebelumnya, portico atau area teras yang dibangun pada abad pertengahan di kota Bologna, Italia, berhasil masuk dalam Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun ini, dan semakin menambah jumlah deretan warisan bersejarah di Negara Pizza yang masuk dalam daftar bergengsi tersebut.
Serambi yang berada di jalan-jalan pusat bersejarah ibu kota Emilia Romagna, diakui sebagai "contoh luar biasa dari jenis bangunan, ansambel arsitektur atau teknik, atau lanskap yang menggambarkan satu atau lebih fase penting dalam sejarah manusia," kata UNESCO dalam keterangan resminya.
Fungsinya sebagai tempat berlindung dari terik matahari atau hujan, selama berabad-abad area ini juga dihuni oleh kios-kios pedagang dan bengkel pengrajin.
Selama berabad-abad, mereka juga berfungsi sebagai hunian bagi mereka yang ingin di tengah kota, dengan penginapan yang dibangun di atasnya - aset bagi kota Bologna, di mana jutaan mahasiswa telah berkumpul sejak pendirian universitasnya pada tahun 1088, salah satu yang tertua di dunia.
Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.
Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.
[Gambas:Photo CNN]